Haiii, teman-teman,
sobat BL-ku, gimana kabarnya? Masih rebahan? Nggak apa-apa sih rebahan, masih
ada waktu beberapa pekan lagi sebelum turnamen penutup akhir tahun dimulai.
Yayaya, turnamen penutup akhir tahun ini merupakan World Tour Final atau WTF
dan diadakan di Guangzhou, China.
Waktu masih era Super
Series turnamen ini bernama Super Series Final dan diadakan di Dubai, tapi
sejak tahun 2018 format Super Series tersebut diganti menjadi World Tour dan
masing-masing turnamen ada level dan gradenya. Nah, biasa lihat khan aku tulis
#IndonesiaOpen Super1000 atau #DenmarkOpenSuper750 atau
#IndonesiaMasterSuper500, itu menunjukkan level dari turnamen tersebut. Ada
perbedaan juga antara penyematan kata Open atau Master.
Yuk, kita mulai cerita
tentang level turnamen badminton, kenapa ada Indonesia Open dan Indonesia
Master, terus apa makna dari Super 1000, Super 750, Super 500, Super 300 dan
Super 100.
Turnamen Grade 1.
Dalam format baru BWF
turnamen grade 1 merupakan semua turnamen yang masuk kategori Major Event seperti Olimpiade, BWF World Championship, Thomas dan Uber Cup,
Sudirman Cup, BWF World Junior
Championship.
Turnamen grade 1 ini
tidak ada money price atau hadiah
berupa uang, hanya penambahan poin untuk masing-masing atlet. Jadi, kemarin
waktu Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan menjadi juara dunia, itu tidak ada
hadiah dari HSBC yang merupakan sponsor dari BWF atau dari Negara penyelenggara
atau dari sponsor seperti BliBli.
Terus hadiahnya darimana?
Biasanya hadiah
diberikan oleh pemerintah melalui Kemenpora atau dari klub tempat si atlet
bernaung. Contohnya, Hendra memperoleh hadiah dari PB. Jaya Raya dan Ahsan dari
PB. Djarum.
Dan, BWF mengapresiasi sang
juara dengan memberikan poin sebesar 13.000 setara dengan juara atau peraih
medali emas olimpiade.
Begitu pula dengan
juara Olimpiade, para atlet memperoleh hadiah berupa uang dari pemerintah dan
klub.
Kalau untuk juara
beregu gimana?
Dulu, waktu aku masih
kecil, bapakku selalu bilang kalau di dalam piala itu ada duitnya. Dan, aku
percaya gengs, hahahaha. Hadiah untuk yang beregu itu kembali Negara yang
mengambil alih. Yaah, Negara memang harus hadir dalam setiap lini kehidupan
rakyatnya, termasuk mengapresiasi atletnya. Tapi, Indonesia terakhir juara
beregu di Thomas Cup itu tahun 2002, dan Uber Cup lebih lama lagi, tahun 1996.
Justru junior yang baru-baru ini membawa pulang Suhandinata Cup, Daniel
Martin bersama rekan-rekan mematahkan
dominasi China di BWF World Junior
Championship.
Turnamen Grade 2
Untuk yang grade 2,
turnamen ini merupakan turnamen individu.
Para atlet akan memperoleh money
price dari Negara penyelenggara melalui sponsornya, contohnya kalau di
Indonesia disponsori oleh BliBli, dulu sih Djarum. Tapi, sekarang nggak boleh, akhirnya diambil
alih sama BliBli, yang tahu sendiri dong siapa yang punya BliBli ini. Oh iya,
pernah juga ding disponsori oleh BCA. Dan, sekali lagi kau tahu khan siapa yang
punya BCA ini :D
Turnamen grade 2 ini,
dibagi dalam beberapa level yaitu:
Level 1: BWF World Tour
Final
Semua atlet yang
poinnya mencukupi dan telah memenuhi kewajibannya mengikuti 12 turnamen di
semua level serta masuk dalam rank 8 Road
to HSBC BWF World Tour Final Guangzhou. Jadi, di luar peringkat 8 ini nggak
boleh ikutan. Makanya turnamen ini sangat istimewa. Pengecualian untuk juara
dunia atau juara olimpiade pada saat itu, meskipun poin mereka tidak mencukupi
untuk ke Ghuangzhou, mereka otomatis mendapatkan kuota. Jadi yang di peringkat
8 langsung tergeser.
Selain itu, setiap Negara
hanya boleh mengirimkan 2 wakilnya di masing-masing sektor. Contohnya,
Indonesia mengirimkan 2 wakil di sektor MS (Jonatan Christie dan Antony
Sinisuka Ginting), MD (Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Marcus Fernaldi
Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo), WD (Apriyani Rahayu/Greysia Polii) dan sektor
XD (Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Gloria Emanuella Widjaja/Hafiz
Faizal). Mohon maaf tidak ada dari sektor WS, tidak tahu mengapa, jangan
tanyakan padaku. Mungkin klean bias menanyakannya pada rumput yang bergoyang
:D.
Sebenarnya di sektor
MD, Indonesia punya 3 wakil dengan poin yang juga mencukupi. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tidak
lolos karena kuota satu Negara dibatasi hanya 2 atlet/pasang. Indonesia mengirimkan 2 wakilnya tersebut di
sektor MD karena rengkingnya lebih tinggi dibandingkan Fajar/Rian, plus
Ahsan/Hendra adalah juara dunia. Persaingan itu keras Fajar/Rian, makanya
semangat jangan sampai kendor dan tentu saja mesti konsisten.
Level 2: BWF World Tour
Super 1000
Untuk turnamen Super
1000 ini Negara yang menjadi penyelenggara adalah Inggris, Indonesia dan China.
Turnamen di Inggris ini
lebih dikenal dengan ALL ENGLAND.
Turnamen ini merupakan turnamen tertua di dunia.
Di Indonesia ada
Indonesia Open, untuk kota penyelenggaraannya selalu diadakan di Jakarta. Tahu
khan gimana ramainya publik istora untuk urusan perbadmintenan. Kalau kata Oma Gill “Euforia publik istora
lain daripada Negara mana pun. Semua atlet badminton mau juara di Jakarta.”
Mungkin di Indonesia
inilah semua atlet punya fanbase untuk atlet luar, fans Chen Qinchen, Lee Yong
Dae, Ratchanok Intanon dll. Atlet-atlet
tersebut selalu dapat gift dari
penggemarnya di tanah air. Tidak heran jika Chen Qinchen selalu menunjuk
Indonesia sebagai Negara yang akan dia ikuti turnamennya, selain yang levelnya
Super 1000 ini.
China sebagai salah
satu Negara bulutangkis juga ditunjuk oleh BWF sebagai salah satu Negara
penyelenggara untuk turnamen level 2 ini.
Logo HSBC BWF World Tour (www.natasport.com) |
Level 3: BWF World Tour
Super 750.
Untuk turnamen level 3
ini yang ditunjuk oleh BWF sebagai Negara penyelenggara adalah Malaysia
(Malaysia Open Super 750), China (China Masters Super 750), Denmark (Denmark
Open Super 750), Perancis (French Open Super 750) dan Jepang (Japan Open Super
750).
Level 4: BWF World Tour
Super 500.
Selanjutnya, untuk
turnamen level 4 ada Hongkong Open, India Open, Indonesia Masters, Korea Open,
Malaysia Masters, Singapura Open dan Thailand Open.
Level 5: BWF World Tour
Super 300.
Untuk turnamen level 5
ini ada 11 turnamen yaitu: Australia Open, New Zaeland Open, Chinnese Taipei
Open, Jerman Open, Macau Open, Spanyol Open, Swiss Open, Syed Modi
International Masters, Thailand Masters dan US Open.
Level 6: BWF World Tour
Super 100.
Turnamen Super 100 ini
tidak termasuk dalam HSBC World Tour Super
100, tapi poinnya masuk hitungan. Turnamen
ada 10 yaitu: China Masters, French Masters, Canada Open, Russian Open, India
Masters, Japan Masters, Vietnam Masters, Indonesia Masters, Dutch Open dan
German Masters.
Turnamen Grade 3
Turnamen grade 3 ini
yang levelnya paling rendah, biasanya diikuti oleh para juniors atau
atlet-atlet yang sulit bersaing di level Super 500 ke atas.
Turnamen ini terbagi
atas International Challenge (IC), International Series (IS) dan Future Series
(FS).
PERBEDAAN TURNAMEN DI LEVEL 2.
Sebenarnya apa yang
membuat turnamen pada level 2 ini berbeda antara satu dengan yang lainnya?
Perbedaannya terletak
pada:
Jumlah
hadiah.
Untuk BWF WT Final
minimal hadiahnya US$ 1,500,000, sementara untuk Super 1000 pada tahun
2018-2019 sebesar US$ 1,000,000 dan pada 2020-2021 sebesar US$ 1,100,000. Untuk Super 750 tahun 2018-2019, minimal
hadiah sebesar US$ 700,000 dan pada tahun 2020-2021 sebesat US$ 750,000
Selanjutnya, untuk
Super 500 tahun 2018-2019, minimal hadiah sebesar US$ 350,000 dan untuk tahun
2020-2021 sebesar US$ 400,000. Untuk
Super 300 pada tahun 2018-2019, minimal hadiah sebesar US$ 150,000; tahun 2020
sebesar US$ 170,000; tahun 2021 sebesar US$ 200,000. Dan, untuk Super 100,
minimal hadiah untuk tahun 2018-2019 sebesar US$ 75,000; tahun 2020 sebesar US$
90,000; dan tahun 2021 sebesar US$ 100,000.
Untuk urusan hadiah,
tetaplah yaa Indonesia Open juaranya, ketika turnamen lain hanya pakai standar
minimal, Indonesia Open dong, hadiahnya gede banget. So, selain antusiasme
penonton yang beda dengan Negara lain, jumlah hadiah juga menjadi salah satu faktor
bagi atlet pengen juara di Jakarta.
Money Price BliBli Indonesia Open (www.badminTalk.com) |
Jumlah Poin.
Yess,
tentu saja semakin tinggi level turnamennya maka makin tinggi pula jumlah
poinnya. Yang tertinggi juara dunia dan
juara olimpiade sebanyak 13,000 poin, sedangkan Super 1000 12.000 poin.
Tabel Poin Turnamen BWF World Tour (https://www.kompasiana.com) |
Yang dihitung bukan hanya juara yaa, tapi yang ikut turnamen mulai dari babak 1 atau Round 1 (R1) sudah ada poinnya dan hadiahnya. Yaa, semakin jarang juara maka poinnya akan semakin rendah, money price-nya juga semakin sedikit.
KAPAN SEBUAH TURNAMEN DISEMATKAN KATA OPEN ATAU MASTERS?
Korea Open ada? Korea Masters ada? Indonesia Open ada? Indonesia Masters ada juga? Kok bisaa?
Yaa, bisa!
Karena Korea Open, Hongkong Open, Denmark Open, French Open merupakan turnamen tertinggi di Negara tersebut. Dan, jika satu Negara ada 2 atau 3 turnamen yang diselenggarakan pada tahun tersebut maka penamaannya diganti menjadi Masters. Indonesia Masters, contohnya.
APAKAH SEMUA ATLET BADMINTON BISA MENGIKUTI SEMUA TURNAMEN TERSEBUT?
Bisa saja.
Tapi,
Ada syaratnya.
Untuk turnamen grade 2 level 2 dan 3, semua atlet bisa langsung ke babak utama apabila masuk renkingg 32 tertinggi dari pendaftar. Dan, tidak ada babak kualifikasi, sehingga mulai tanding pada hari Selasa. Sedangkan untuk turnamen level 4 ke bawah atau Super 500, masih ada babak kualifikasi. Sehinggat atlet yang tidak ada di rengking 32 tertinggi, bisa mengikuti babak kualifikasi untuk masuk ke babak utama
Atlet di sektor tunggal baik putra maupun putri yang masuk rank 15 BWF dan rank 10 BWF untuk sektor ganda baik putra maupun putri, wajib mengikuti 12 turnamen pada tahun berjalan. Atlet-atlet tersebut wajib mengikuti semua turnamen grade 2 level 2 dan level 3, serta dapat memilih empat turnamen pada grade 2 level 4. Jika atlet tersebut, tidak mengikuti 12 turnamen tanpa alasan seperti cedera, sakit atau alasan penting lainnya, maka si atlet akan dikenakan denda.
Berat banget jadi atlet badminton, yaa?
Berat pasti, karena butuh latihan keras, disiplin tinggi dan konsistensi. Jika tidak, maka akan terhempas dari perburuan rank BWF dan tentunya poin untuk ke Olimpiade Tokyo tahun 2020.
Semoga di World Tour Final atlet yang mewakili Indonesia dapat memberikan gelar. Gila lo Ndro US$ 1,500,000 jumlah total hadiahnya.
Pantas Kevin sudah sekaya itu, yaa :D.🍭🤣
Itu WS yang katanya The Rising Star, ayoo dong semangat mainnya. Lagian kau yang menang, kau yang nikmati. Bukan BL. BL hanya butuh kebanggaan sebenarnya, karena mau minta hadiahnya khan nggak mungkin 😆.
Apapun hasilnya Emak2 BL akan mendukung. MENANG DIPUJA, KALAH TETAP DIAPRESIASI. Tapi, jangan kalah mulu dong. Well, kalian mungkin sudah berusaha keras, sudah mengeluarkan semua kemampuan. Dan, Emak2 BL hanya melihat bahwa kalian itu kalah. Yasudah.
Lagian sih, semakin berprestasi tentunya semakin banyak duitnya. Hmm, kecuali kalian sudah merasa cukup dengan masuk pelatnas, ikut turnamen dan jadi pasukan Selasa-Rabu. Yaa, kita bisa apa.
POKOKNYA TETAP DIDO’AKAN UNTUK JUARA DAN JUARA LAGI DI SETIAP TURNAMEN. SEMANGAT 😍🥰😻.
Salam,
-AE
Sumber bacaan:
- www.bwfworldtour.bwfbadminton.com
- www.djarumbadminton.com
- https://id.wikipedia.org/wiki/Tur_Dunia_BWF
- www.bulutangkis.com
3 komentar
makasih infonya
Sama-sama Mba Tira...
Circuit Breaker Finder HT Italia
Posting Komentar