Definisi
jodoh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yang cocok
menjadi suami atau istri, pasangan hidup atau dapat diartikan juga sebagai
sesuatu yang cocok sehingga menjadi sepasang, pasangan (contoh: sepasang
sepatu).
Semua
manusia di dunia ini sudah ditakdirkan punya jodohnya masing-masing,
kaya-miskin, tua-muda, cakep-jelek. Semua sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha
Esa. Jadi, tidak perlu khawatir nggak dapat jodoh deh. Sudah disiapkan kok,
semua hanya tinggal waktu saja. Selain waktu, yah harus diusahakan juga lah.
Kayak rezeki meskipun sudah diatur oleh Tuhan, tetap saja harus dicari. Khan
nggak mungkin tinggal ongkang-ongkang kaki di rumah, kemudian segala kekayaan
datang dengan sendirinya. Semuanya perlu usaha dan do’a juga. Nah, itu sama
kayak jodoh. Kudu diusahakan dan do’a juga.
Banyak
cara untuk menemukan jodoh, misalnya tukar-tukaran biodata lewat murobbi atau
guru ngaji masing-masing, nyari sendiri atau dijodohkan. Iya, dijodohkan. Kalau
dijodohin oleh orang tua, sahabat atau teman sekantor jangan langsung bilang
males ahhh. Lihat dulu itu contoh barangnya, nanti nyesel lho. Soalnya pernah
ada kakaknya temenku, dijodohin oleh keluarganya. Hampir tiap hari kakak
temenku itu nangis, secara dia sudah punya cowok, jadi manusiawi dong kalau dia
nangis. Duh, kasihan khan. Jarang makan, mandi, berantakan lah pokoknya.
Setelah cowok yang akan dijodohkan itu datang ke rumahnya, lah si kakak nih
malah matanya berbinar boo. Tak kuasa gitu menolak cowok yang dijodohin.
Yaiyalah, ganteng kok, hahahaha. Sebenarnya bukan cuman ganteng semata sih,
tapi cowok yang dijodohkan dengan kakaknya temenku ini memang sudah mapan
secara finansial, sholeh dan track recordnya
bagus.
Nah,
kalau mau nyari sendiri juga bisa ajah. Zaman sekarang sudah banyak media untuk
mendapatkan jodoh, bisa via sosmed, setelah acara reunian atau dikenalin teman,
sahabat atau orang tua (dengan maksud tidak menjodohkan, yaa!). Ada teman
sekantorku dapat jodoh karena kenalan lewat fb. Dan, mereka baik-baik saja
sampai sekarang, anaknya sudah 2. Ada juga yang salah kirim sms, malah jodoh
dengan si penerima sms salah kirim itu. Yaa, kali mau nyoba cara temenku ini,
kalau sudah mentok gitu, hehehe. Ajang reunian juga bisa lho nyari jodoh, asal
jangan nyari gebetan atau CLBK ajah bagi yang sudah berpasangan. Mungkin masih
ada kawan yang sama-sama merananya nyari jodoh, tapi belum ketemu-ketemu juga,
yaa khan. Siapatahu cocok. Membangun relasi lewat kenalan dengan banyak orang,
misalnya dengan tetangga sendiri. Kadang khan kita merantau tuh jauh-jauh,
akhirnya sudah nggak kenal dengan tetangga sendiri. Ternyata, dia yang dulu
ingusan, kini tumbuh dengan manisnya. Dia yang dulu sering diledekin, kini
menjadi lebih menawan. Temenku ada juga nih yang seperti ini, sudah merantau
kemana-mana. Eh, mentoknya sama tetangga juga. Kemane aje lo, bang, hahahaha.
Pasangan yang bertemu jodohnya via sosial media (Koleksi Pribadi Edi Mistiono) |
Dalam
memilih jodoh, bukan hanya soal klik dan tidak klik. Bisa saja di awal klik,
tapi lama-lama jadi nggak klik. Tapi, kita butuh feeling dan masukan dari
orang-orang dekat. Terkadang khan kita merasa sudah cocok nih, tapi giliran
orang tua atau kakak merasa nggak sreg. Yah, kita harus nanya juga dong, kenapa
mereka nggak sreg, apa alasannya. Kalau memang kita merasa sudah cocok banget,
yah, diperjuangkan atuh lah. Ingat, menikah bukan saja menyatukan dua orang.
Tapi juga 2 keluarga besar. Kalau ada salah satu anggota keluarga, terutama
keluarga inti yang tidak setuju. Duh, mending bicarakan dulu deh baik-baik,
kasihan nanti kalau sudah merried tapi masih dijutekin juga. Iya, nggak, bro
#Yihaaaa.
Cinta itu Proses ...
Jadi,
para jomblowan dan jomblowati nggak usah sedih kalau belum dapat pasangan
hidup. Mungkin jodohnya sedang memperbaiki diri atau meningkatkan kualitas
hidupnya nun jauh di sana –ala Mario Teguh– Bisa jadi, sekarang lagi studi di
Eropa, Amerika, Australia, atau di Mekkah. Atau sang jodoh sedang berlayar ke
Dubai dan sekarang menetap di Singapore. Kayak jodohnya temen segeng aku waktu
kuliah. Aku dan teman-teman geng sudah berusaha mencarikannya, menjodohkannya
dengan orang yang menurut kami baik, malah nggak ada yang cocok. Eh, tahunya
dia dapet jodoh pelaut yang menetap di Singapore. Enak nggak tuh, nggak enak
sih soalnya mereka nanti LDR-an, hahahaha #pissRia.
Rya yang jodohnya ada di Singapore (Koleksi Pribadi Rya Gracia) |
Jodoh
itu rahasia Tuhan, sesuatu yang sangat susah diprediksi kapan datangnya. Kayak
gempa gitu deh, kita tahu bahwa gempa akan terjadi di suatu wilayah (sesuai
prediksi BMKG), tapi kita nggak tahu kapan tuh si gempa bakal datang. Hampir
sama tuh kayak jodoh, kita tahu sudah ada jodoh yang disiapin Tuhan, tapi kita
nggak tahu siapa jodoh yang bakal datang melamar atau siapa yang akan dilamar.
Nah, sama juga kayak jodoh aku. Siapa yang menyangka aku berjodoh dengan kak
Ias. Nggak ada yang nyangka, orang aku dulu deket sama orang lain kok, bayangin
6 tahun kami bersama. Duh, kemana-mana itu nempel kayak perangko. Tapi, harus
berpisah karena dia kelamaan, nggak dateng melamar. Sementara umur terus bertambah
#eaa. Ini bukan pembelaan diri lho, bro. Intinya, memang nggak jodoh lah, soal
nggak datang melamar itu hanya penyebab saja. Dan, aku tidak menyesali itu,
justru banyak kesyukuran menjadi pendamping hidup kak Ias. Meskipun hidup kami
tidak melulu lurus, kadang jalan yang kami lewati berbelok dan berbatu-batu.
Well, ini pilihan hidup yang harus kami lalui dan jalani bersama. Namanya
mengarungi bahtera, kadang ombaknya tinggi dan kadang teduh. Tergantung nahkoda
dan awak kapal yang menyikapinya. Mengikuti ego, kemungkinan kapal karam. Jika
saling memahami dan mengerti tugas masing-masing, maka insya Allah bahtera bisa
berlanjut meski cuaca tak mendukung. Jika bahtera hampir hancur, tak mengapa.
Yang jelas kita sudah tahu bagaimana menghadapi cuaca yang buruk, dan pada
akhirnya kita akan sampai pada pelabuhan yang diinginkan, meskipun kemudi harus
patah, kondisi dek kapal yang tak lagi bagus. Sampai di pelabuhan, apakah
pekerjaan selesai? Tidak, tidak sama sekali. Masih banyak pekerjaan yang harus
dilakukan bersama. Iya, menata hidup kembali. Bersama-sama, tentunya.
Mencintai bukan pekerjaan yang mudah, bahkan
benci bisa menjadi cinta. Makanya, jangan terlalu benci sama orang lain, nanti
bisa jadi cinta lho #PandjimanaPandji. Sebaliknya cinta pun bisa
bermetamorfosis menjadi benci. Cintai seperlunya, benci sewajarnya.
So, kapan nih menjemput jodohnya, jangan
lama-lama lho yah. Entar disamber orang lain, abis itu move on-nya tahunan
pulak. Khan kasihan. Jangan nyari yang sempurna, karena pasangan hiduplah yang
melengkapi atau bahkan menyempurnakan kekurangan kita masing-masing. Saling
mengisi satu sama lain.
Namanya jodoh takkan kemana, jangan lelah berusaha yah, mblo. SEMANGAT.
Salam,
-Aty Elias-
------------------------------------------------------------------------
6 komentar
Wah baca ini nyess.. AKu belum ketemu jodohku tapi Mbak hehehhee
Nggak apa2, mba. Insya Allah jodohnya nanti akan datang jugaaa...
memang jodoh gak kemana itu benar,a dikku pernah punay cinta pertama tp putus di tengah jalan tp kayaknay dia memendam cintanya sampai lama, dan ketemu lagi dg cinta pertamanya setelah usia 50 tahun. Ih , unik ya
Setianya juara banget yaa mba. Jempolll...
Jodoh memang di tangan Tuhan, pokoknya berusaha lebih baik aja mempersiapkan diri sambil nunggu jodoh yg tepatt
www.borusiallagan.com
Wahahaha. Serius ada yang gara2 salah sms dapet jodoh, mb aty? Jodoh emang ga bisa diprediksi ya. Hehe. Temen2ku ada yang dijodohin ortunya ada yang taaruf online. Dan beneran nikah. Masya Allah dah. :D
Posting Komentar