CINTA PERTAMA ITU TAK SELAMANYA MENYATU !!!

Postingan ini diikutkan  dalam 8 minggu ngeblog bersama anging mammiri, minggu kelima dengan tema CINTA PERTAMA.

Indah terasa indah
Bila kita terbuai dalam alunan cinta
Sedapat mungkin terciptakan rasa
Keinginan saling memiliki

Dan bila itu semua
Dapat terwujud dalam satu ikatan cinta
Tak semudah seperti yang pernah terbayang
Menyatukan perasaan kita

Tetaplah menjadi bintang di langit
agar cinta kita akan abadi
biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini
agar menjadi saksi cinta kita berdua, berdua

Sudah, terlambat sudah
Ini semua harus berakhir
Mungkin inilah jalan yang terbaik
Dan kita mesti relakan kenyataan ini


     Bagi pencinta lagu Padi pasti sangat familiar dengan bait – bait lagu di atas.  Jangan, jangan salah pengertian dulu, lagu Padi dengan judul Kasih tak Sampai itu bukan mewakili cerita cinta pertama-ku, tapi ini mewakili kisah cinta dari seorang sahabat karibku layaknya saudara sebut saja namanya Syifa.  Sudah bertahun – tahun kami bersahabat sering bertengkar, salah paham tapi kami tetap saling menyayangi yah begitulah pesahabatan kami selalu mengalami pasang surut.

     Syifa punya catatan cinta pertama tersendiri buatku, karena boleh dibilang akulah mak comblangnya untuk cinta pertamanya itu, kekasihnya yang bertubuh tinggi besar dan menurut Syifa cakep-nya selangit *tapi bagiku biasa saja sih, sekali lagi ini masalah selera, hehehe.  Kekasih Syifa ini kita sebut saja Arya.  Aku sekelas dengan Syifa dan Arya, awal ceritanya memang Syifa-lah yang menurutku jatuh cinta pertama kali dengan Arya.  Hampir setiap malam Syifa selalu curhat tentang Arya, sebagai teman yang baik aku selalu meluangkan waktu untuk mendengar cerita Syifa, apalagi Syifa juga type orang yang selalu mau di dengarkan dan bercerita, memang sih kata sebagian teman – teman membosankan, tapi buatku namanya sahabat yagh mestinya kita dengarkan dan pahami sifatnya tokh kita juga kelak pasti butuh teman curhat khan?.

     Syifa memang type cewek pantang menyerah, walaupun secara tidak langsung sebenarnya Arya tidak merespon Syifa, tapi Syifa selalu memberikan kejutan – kejutan kecil buat Arya.  Hasilnya tepat di hari ulang tahun Syifa akhirnya Arya dan Syifa jadian, aku turut merasakan kebahagiaan Syifa, walaupun kadang aku juga merasa berdosa sih, biasanya Arya gak nitip salam kubilang Arya nitip salam, hanya untuk menyenangkan hati Syifa *maaf...

     Tahun terus berganti, Arya dan Syifa tetap menjalin hubungan walaupun mereka saling berjauhan, karena Arya menempuh pendidikan ke propinsi lain dan Syifa tetap di Makassar, yang kutahu cinta Syifa pada Arya tetap seperti dulu, tidak berubah sama sekali.  Tapi Arya siapa yang tahu.

     Sampai masa pendidikan mereka berdua selesai, Syifa masih terus mengharap cinta Arya, kufikir Arya pun demikian karena Arya masih sering nyamperin Syifa ke rumahnya. Tidak ada masalah sama sekali sampai hubungan mereka berlangsung 10 tahun tapi belum ada itikad baik dari Arya untuk mengakhiri hubungannya dengan Syifa ke jenjang pernikahan, apalagi setahuku Syifa sudah berkorban banyak hal pada Arya, termasuk materi.  Barangkali cinta memang tidak bisa diukur dengan materi tapi buatku hal ini penting untuk diperhatikan, sahabatku Syifa sudah banyak berkorban tapi kok belum dilamar –lamar juga yah, apalagi aku dan beberapa teman lain sudah menikah tapi Syifa masih setia melajang menunggu Arya.  Sebagai sahabat aku memberanikan diri bertanya pada Arya tapi jawaban yang kudapatkan juga tidak memuaskan, sebagai perempuan aku jadinya berfikir apakah Arya serius pada Syifa, makanya aku juga bertanya pada Syifa, sampai kapan dia mau menunggu Arya, tapi yah begitulah Syifa dia marah padaku, sampai setahun lebih dia tidak pernah menghubungiku.  Yah kufikir mungkin Syifa sedang mempertimbangkan apa yang kukatakan padanya saat itu, aku memang menyarankan untuk mencari lelaki lain yang tentunya lebih punya tanggung jawab.  Menurutku lelaki bertanggung jawab itu bukan hanya memacari orang tapi mau mengikat hubungan lebih serius lewat pernikahan.  Kalau lelaki masih belum siap untuk menikah buatku itu bukan lelaki bertanggung jawab, itu menurutku.


     Aku lupa saat itu siang hari bolong, ponselku berdering.  Terburu – buru aku mengangkatnya, rupanya telepon dari Arya. Iya Arya kekasihnya Syifa, surprise banget kalau bisa dibilang tumben banget nelpon di siang bolong.  Dan lebih surprise lagi Arya menginformasikan kalau dia sudah menikah, tapi yang membuat tandukku rasanya mau berdiri adalah karena Arya menikahnya bukan dengan Syifa tapi dengan perempuan lain, alasannya dia dijodohkan.  Hallo percuma ajah dong Syifa nunggu sampai 12 tahun tapi ditinggalkan juga. Waktu usia hubungan mereka sudah menginjak tahun ke-10 aku memang sudah mendesak Syifa untuk menanyakan keseriusan Arya tapi pemirsa kenyataan yang kudengarkan di siang bolong itu membuatku tambah panas plus tanduk keluar. Dan si Arya yang katanya cakep selangit itu bilang gak usah ngomong dulu ke Syifa.  Halahhh bodoh emang kamu siapa mau ngatur2 aku.  Langsung saat itu juga kutelpon Syifa, terserah Syifa mau marah padaku atau tidak, kenyataan ini harus kuberitahukan pada Syifa.  Kenyataannya memang lagi – lagi marah padaku, aku tidak peduli semua teman – teman dekatku kuberitahu, alhasil semua mengutuk Arya, glekkk...

sumber klik disini

     Seiring berjalannya waktu Syifa sudah bisa menerima kenyataan sepertinya karena Syifa sudah mulai ta’aruf dengan seorang ustadz muda, walaupun umurnya lebih muda dari Syifa tapi saranku pada Syifa cinta itu tidak memandang usia.  Aku yakin dengan si ustadz muda ini lebih punya tanggung jawab.  Syifa sudah mulai mendekati kebahagiaannya tapi Arya datang lagi dan menurutku Arya cuman jadi pengganggu dalam hubungan ta’aruf Syifa dan si ustadz muda ini.  Arya berdalih kalo dia sedang bermasalah dengan istrinya, katanya istrinya tidak suka pada Arya.  Artinya Arya ingin kembali lagi pada Syifa.  Sebagai sahabat aku turun tangan kembali memberikan semangat pada Syifa supaya MENOLAK tawaran Arya untuk kembali merajut kasih dengan Syifa.  Arya memang punya pesona tersendiri karena keluarga Syifa memang lebih setuju atas hubungan Syifa dan Arya dibanding dengan si ustadz muda.  Tapi kenapa aku tidak mau berpihak pada Arya, sekali lagi ini masih menurutku Arya bukanlah type laki – laki yang baik buat dijadikan suami, apalagi buat Syifa.  Karena tidak mendukung Arya, sampai detik ini Arya tidak mau menegurku, bahkan membuang muka kalau ada aku disitu, jika dalam satu forum disitu ada aku pasti Arya akan meninggalkan forum itu, hellow aku tidak peduli bro, selama apa yang menurutku benar maka itulah yang akan kuperjuangkan.

     Aku terus menyemangati Syifa, kalau tak selamanya cinta itu saling memiliki, tak selamanya cinta pertama itu harus berakhir di pelaminan, cobalah berfikir dan membuat list kebaikan – kebaikan si ustadz muda dan bandingkan dengan Arya, jangan lupa buat juga daftar hal – hal yang kelakuan – kelakuan Arya yang membuat sakit hati bandingkan dengan si ustadz muda.  Dikerjakan saranku atau tidak oleh Syifa, ternyata Syifa memang lebih memilih si ustadz muda.  Alhamdulillah.

     Yah sekarang Syifa dan ustadz muda kini sudah merangkai mimpi bersama dalam satu ikatan cinta yang lebih suci.  Mereka telah menikah walaupun banyak jalan terjal yang mereka lalui berdua.  Salah satu tantangannya karena Arya juga mengajukan diri menjadi pedamping Syifa ke orang tua Syifa.  Tapi sekali lagi Alhamdulillah ustadz muda tetap jadi pemenangnya, maaf untuk proses mereka menuju pernikahan Syifa dan ustadz muda ini tidak aku ceritakan.  Rahasia.

     Barangkali kisah Arya dan Syifa sangat sesuai dengan lagu padi diatas.  Kisah ini pun bisa menjadi pelajaran buat kita semua bahwa tak selamanya cinta pertama itu mesti saling menyatu.  Lelaki yang bertanggung jawab adalah lelaki yang mau membawa wanita-nya ke jenjang yang lebih serius yaitu MENIKAH.  Cinta memang terkadang berakhir bahagia dan tidak pakai logika tergantung insan – insan pencinta itu sendiri, apakah mereka mau menggunakan logikanya untuk urusan cinta ataukah menuruti hawa nafsunya sendiri. Bagaimana dengan kisah cinta pertama kalian, bersatukah atau berakhir tak bahagia seperti kisah Syifa??

Salam Cinta
==================================

Postingan ini disertakan dalam # 8 minggu ngeblog bersama anging mammiri.


6 komentar

KATALIS HATI mengatakan...

Komentar ah... :).. Banyak laki-laki yg gak bertanggungjawab kyk Arya n datang lagi mnjadi pengganggu... #korban ...hehehe. Tpi banyak jg laki2 kyk ustadz muda itu yg berorientasi menikahi perempuannya...

Aty Elias mengatakan...

Kalo kuceritain semua secara detil, wuihh, luar biasa i2 pengorbanan Syifa lho, akunya yg selalu sewot, mendorong2 mencari penggantix, bayangkan sdh nunggu slama 10 thn lbh rupax doi kawin ma org lain, siapa yang tdk sakit hati....

Mugniar mengatakan...

Bahagia dooong ... I married my first love :D

Btw, untungnya Syifa terbuka pikiran dan hatinya ya. Saya dumba2 baca tadi, jangan sampai dia memilih Arya. Duh, pingin saya ketok kepalanya laki2 itu ...

Aty Elias mengatakan...

i2 karena kompornya kompor Quantum kk niar, hehehhe ;-) saking kompornya ini Arya namusuhi seumur hidupkah sepertix, tp terserah lah hak dia kok mw marah ato tdk, yg jelas sahabatku Syifa tdk dsakiti lg, bayangkan 12 thn menunggu dan hasilx hanya bikin sakit hati...

Ade Anita mengatakan...

Tau gak, awalnha aku merasa kenal dengan syair ya g semula kusangka puisimu.. setelah meras tau lalu buk you tube dan jadilah aku karaokean dulu dengan syair lagumu.... hahahahahaha

Aty Elias mengatakan...

Hahahaha....aslinya yg hafal tuh lagu suami mbak, dia nyanyi kuulis deh lirikx, lah aku mana hafal lagu2nya padi, :-)