sumber klik disini
Malam itu Liza mencoba kebaya merah buatan bundanya, rasa bahagia bercampur dengan was – was seminggu lagi Liza akan melepas masa lajangnya bersama seorang pria pujaannya yang telah dipacari selama hampir kurang lebih 10 tahun, yah hubungan Liza dan Deddy sudah dirajut semenjak Liza masih berumur 18 tahun dan Deddy sudah memasuki tahun kedua di fakultas kedokteran tepatnya berumur 20 tahun.
“ cantik gak bun “
tanya Liza pada bundanya yang sedang memandangi putri semata wayangnya penuh
cinta.
“ cantik dong, anak
bunda “ jawab sang bunda sambil mencium pipi anaknya. bunda dan anak itu saling berpelukan diiringi
tawa bahagia.
Tiba – tiba Ayah Liza keluar dari ruang kerjanya
sambil mengacungkan sepucuk surat.
"Liza," katanya, "aku sedang mencarimu; masuklah ke ruang kerjaku."
Liza mengikuti ayahnya memasuki ruang kerja, dan ia menduga bahwa apa yang akan disampaikan oleh ayahnya tentu berhubungan dengan surat yang dipegangnya.
Mereka duduk berdua saling berhadapan. Liza menyusun kata-kata dalam kepalanya untuk memberikan penjelasan yang tepat.
"Liza," katanya, "aku sedang mencarimu; masuklah ke ruang kerjaku."
Liza mengikuti ayahnya memasuki ruang kerja, dan ia menduga bahwa apa yang akan disampaikan oleh ayahnya tentu berhubungan dengan surat yang dipegangnya.
Mereka duduk berdua saling berhadapan. Liza menyusun kata-kata dalam kepalanya untuk memberikan penjelasan yang tepat.
“ kenapa Yah “ tanya Liza masih dengan kebaya
merahnya
“ ini surat dari Deddy “ Ayah Liza menyodorkan surat
bersampul biru itu ke arah Liza.
“ Apa isi suratnya Yah “ tanya Liza lagi sambil
menerima surat yang disodorkan ayahnya
“ Bacalah, ayah belum membacanya sama sekali “ jawab
Ayah Liza sambil tersenyum pada putrinya. Hati – hati Liza membuka surat dari
sang pujaan hatinya. Perasaan Liza
semakin bercampur aduk saat membuka surat dan membacanya.
Ada sebentuk senyum indah di sudut bibir Liza saat
selesai membaca surat itu
“ yah “ Liza tersenyum pada ayahnya “ gimana, sudah
dibaca” tanya Ayah Liza saat melihat anaknya selesai membaca surat dari Deddy,
Liza hanya mengangguk “ kata kak Deddy pas akad nikahnya agak telat datangnya “
ujar Liza sambil menatap wajah ayahnya
“ ohh begitu “ jawab ayah Liza dingin, Liza tahu
kenapa sikap ayahnya seperti itu karena dari awal beliau memang tidak merestui
hubungan Liza dengan Deddy, tapi ayah Liza tak memperlihatkan ketidak sukaannya
kepada Liza, tapi bunda Liza selalu menyampaikan secara tersirat pada Liza
tentang ketidak sukaan sang Ayah.
***
Liza masih dengan kebaya merahnya di ruang tamu,
menunggu datangnya rombongan pengantin pria,
“ bunda kok kak Deddy belum datang yah katanya cuman
telat 1 jam, ini sudah telat 2 jam bunda “ dengan mata merah Liza mengadu pada
bundanya yang sedang duduk di samping Liza,
“ Ayah, penghulunya sudah datang “ Liza mendatangi
ayahnya yang sedang duduk tepat disamping istrinya. Kedua orang tua itu menangis sesenggukan
memeluk putri semata wayang mereka.
5 tahun lalu Deddy memang tak pernah datang memenuhi
janjinya untuk berikrar setia lewat akad
nikah dengan Liza, berhari – hari Liza menunggunya dan setiap tanggal 05 Mei
maka Liza akan kembali memakai baju kebaya merahnya sambil menunggu kedatangan
Deddy yang takkan pernah datang karena Deddy memilih menikah dengan perempuan
lain tepat di hari akad nikah Liza dan Deddy.
11 komentar
ini sudah berhasil yah pasang bannernya...
hiks,, aku jd sedih...
tapi bagus idenya mbak
Iya mba, minta ajarin sama banyak org, hehehe :-)
Perhatikan lagi penggunaan EYD dan huruf kapital dong, uni. Setelah tanda petik ganda seharusnya huruf kapital tanpa didahului spasi :)
wokey, trims masukannya, baru belajar...hehehehehe
calon pengantin yang malang.... :(
*btw kalo pake blogspot emang ribet ya kalo mau kirim komentar?
kufikir cmn aku yg berfikiran kek gituuu, apalagi klo pake gadget agak2 susah komenx :-)
tolong perhatikan penggunaan settingnya ya, mbak. karena sepertinya promptnya terlalu dipaksa diletakkan setelah perbincangan antara liza dan bundanya :)
iya mba rochma, makasih masukannya, kedepannya insya Allah lbh dperbaiki lagi :-)
sepertinya masih kurang 'padat' ya mba,banyak kalimat yg tidak perlu, IMHO.
tapi ide ceritanya oke ;)
iya mba rin, makasih koreksix krn emang aku lg belajar nulis2 nie ;-)
Posting Komentar