Aku dan Dia : Biarkan Saya Mencintaimu Sesuai dengan Cara Saya...

“ saya memang bukan pria romantis, saya tidak bisa mengepresikan rasa cintaku, saya juga tidak bisa merayumu setinggi langit apalagi terlihat mesra di depan orang banyak, bukan, bukan karena saya tidak mencintaimu, tapi biarkan saya mencintaimu dengan cara saya sendiri, bukan dengan cara orang lain”
Hiks, meringis rasanya kalau mendengar kata – kata itu, terdengar terus terang dan sangat blak – blakan, kalau dari kacamata orang aku dan dia memang tidak seperti pasangan lain, yang selalu terlihat amat sangat mesra, punya panggilan sayang “ayang, cinta, manisku, honeyku” atau apapun itu, karena kami lebih cenderung terlihat sebagai saudara, dia abang aku adiknya yang paling manis, hahahaha :D

Tapi, tunggu dulu jangan menganggap dia yang kupanggil kakak itu gak berperasaan, kenapa???karena dia punya cara sendiri untuk mencintaiku, dia selalu mengerti aku yang keras kepala ini, dia selalu mentolerir kemalasanku –tidak protes walaupun rumah tak di sapu seharian bahkan sampe seminggu jika aku banyak kerjaan– dia pun rela menggantikan apa yang semestinya aku kerjakan, dia pun tak pernah marah jika aku melaksanakan tugas negara ke daerah atau propinsi lain bahkan jika aku harus ngelembur sampe tengah malam pun dia tidak marah selama tugas yang aku kerjakan itu memang harus diselesaikan, dia tahu kalau aku termasuk manusia yang suka kejar target pekerjaan tak bisa tidur jika belum menyelesaikan pekerjaanku, dia tahu kalau aku suka panik dan cemas, setiap ada yang aneh di tubuhku pasti aku sudah merasa khawatir tapi dia akan selalu bisa menenangkanku, tapi jangan harap kalimat menenangkannya seperti ini “sayang gak apa – apa itu” bukan, bukan seperti itu tapi seperti ini “tenang saja besok juga sembuh, ambilkan kopiku dulu” huaaaa bukannya malah bantuin kecemasanku malah balik nyuruh, kikikik...
Dia mengajariku banyak hal, dia selalu mengajarkanku untuk tidak terlalu banyak bergantung padanya, hal – hal yang bisa aku kerjakan sendiri diserahkan sepenuhnya padaku, contoh mau menjemur pakaian tapi jemurannya tinggi –aku memang pendek sih, hehehe– walaupun aku sudah bilang “kak tolong jemurkan pakaiannya” dia tidak akan membantuku langung dengan menjemur tapi akan mengambilkan kursi dan menyuruhku sendiri menjemur dengan menggunakan kursi tadi, hiii, gak romantis banget, preetttt...
Ketika aku protes karena dia tak seperti suami – suami temanku atau suami – suami tetanggaku maka dia akan bilang “ saya membiarkanmu melakukan sendiri hal – hal kecil seperti itu karena jika aku tidak ada di sampingmu ataukah meninggal lebih dulu dari kamu, kamu mau minta tolong sama siapa??? “ jlebbb, hatiku rasanya membenarkan jawabannya, maka hingga saat ini aku sudah terbiasa melakukannya sendiri, termasuk pergi berlibur jika aku pengen banget ikut dengan teman – teman liburan sementara kondisinya tidak memungkinkan karena pekerjaannya banyak, maka dia akan mengijinkanku walaupun tanpa dia, aneh khan, tapi memang begitulah cara dia mencintaiku...
Kadang aku juga pengen dia bisa beromantis2 ria di depan teman – teman kayak pasangan yang lainnya, hal ini juga pernah aku tanyakan kenapa tidak bisa seperti mereka, maka jawabannya seperti ini “ pilih mana beromantis ria di depan orang banyak tapi di dalam rumah bertengkar terus sampai semua orang juga tahu “ atau “ Bapak D itu kelihatannya romantis banget tapi kelakuannya siapa yang tahu “ jadiiii “ janganlah kamu selalu membandingkan rumah tangga kita dan rumah tangga orang lain, karena selama ini kita fine2 saja “, sekali lagi jawabannya mengena di hatiku, semua pertanyaan yang kuberikan pasti selalu menyentil hatikuuu...
Ketika aku mengeluh tentang beratnya beban di kantor, menceritakan teman – teman kerja yang tidak sepaham denganku maka dia akan menjawab “ kerjakan tugasmu dengan ikhlas tidak usah memikirkan orang lain, masih mending kamu punya pekerjaan, banyak perempuan yang mau kerja tapi tidak diberi kesempatan seperti kamu, nikmatilah karena itu adalah pilihanmu perempuan yang bekerja “ pada saat ku komporin pun dia tidak pernah mau terpengaruh tuch...
Aku bukannya jarang keluar rumah tapi kalau sore hari itu biasanya ada drama korea makanya rada males keluar rumah apalagi jika drakornya sedang seru – serunya...tapi di saat tidak ada drakor dan aku aktif bergossip di luar rumah dan membawa gossip ke dalam rumah maka dia akan bilang “ besok saya tidak mau pada saat pulang dari tambak kamu tidak ada di rumah “ nah lho marah dia, wkwkwkwk...tapi memang dia betul kok kalau aku keluar rumah kelamaan maka berita2 gak segar akan banyak mampir di telinganya, dia tidak marah tapi dia akan meninggalkanku dari celotehan gak jelasku itu, mungkinkah di dalam hatinya terbersit “dasar perempuan, sukanya bergossip aja” itu hanya fantasiku saja, dalamnya laut dapat diukur dalamnya hati siapa yang tahu, preeetttt...
Dia selalu bilang “ sengaja rumah dinas ini saya buat senyaman mungkin, seenak mungkin, walaupun bukan rumah kita bukan untuk siapa – siapa tapi untuk kamu, biar kamu tenang di rumah gak keluar – keluar lagi karena seharian kamu sudah bekerja di luar sana “ yagh memang betul tapi khan aku juga butuh bersosialisasi mas bro...
Dia pun jarang memberikan hadiah – hadiah kecil, mungkin dia trauma kali, mas kawinnya yang berupa emas dulu itu tak jual buat beli tivi waktu itu, maklumlah waktu itu ekonomi kami masih belum sebaik sekarang, bukan berarti sekarang sudah lebih, tapi minimal kami sudah tidak makan tempe setiap hari seperti waktu di awal pernikahan tapi dia selalu memberikan kejutan yang menyenangkan, dia memasang sendiri keramik rumah dinas kami pada saat aku sedang tugas selama 2 minggu, pulang – pulang dapurku sudah mantap, ataukah pada saat aku pergi shopping eh pulang – pulang rumahku sudah bersih bersinar, cliinnnggg, sudah selesai di pel, atau di saat tidak ada lauk sama sekali di dapur karena aku malas ke pasar yang becek *sombong, preeet*, biasanya sudah ada sebaskom ikan nila yang telah dibersihkan dan sudah siap untuk disantap, asyiikkk khannnn.... :D
Akan tetapi kebersamaan yang sudah menginjak angka 6 tahun 3 bulan tidak selalu kami lewati dengan canda tawa semata, karena kami juga sering bertengkar, tidak sependapat atau masalah – masalah sepele lainnya yang seharusnya tidak memicu konflik menjadi sebuah permasalahan besar, karena sifat ego dan kekanakanku mengalahkan logikaku, terkadang dia pun sudah tidak menggunakan pemikiran – pemikiran realistisnya, dia pun manusia yang akan marah jika melihat egoku yang berlebihan....
Dalam kebersamaan kami selama  6 tahun ini yang belum dikaruniai momongan membuat kami semakin kuat apalagi semenjak aku mengalami keguguran di tahun 2008, rasanya dunia ini tidak akan berpihak padaku, aku berfikir bahwa dia akan meninggalkanku dan mencari perempuan lain, fantasi2ku ini plus kesempatanku yang hilang untuk menjadi seorang ibu membuatku merana dan semakin galaauuuuu, tapi dia sambil memegang tanganku lirih berucap “ walaupun cuman kita berdua terus, saya akan selalu disampingmu “ genggaman tangannya semakin kuat menandakan bahwa dia benar – benar berjanji dan meyakinkanku sepenuh hati, dalam tangisku hari itu dia berusaha menguatkanku dengan senyumnya, aku terharu karena sepertinya itu kalimat romantis pertama yang diucapkannya selama ini, jika aku mengingatkannya pasti dia selalu berkilah “ ahhh, saya tidak pernah bilang begitu, perasaan kamu saja itu “ bisanya ngeles pun, wkwkwkwk :D

foto kita : Aku dan Dia 

Lagi - lagi ini foto kita :D
Aku dan dia : sama – sama tidak romantisss !!!
Aku : “ Jangan suka marah karena aku tidak peduli, jangan suka menatapku seolah menantang karena aku akan cuek, jangan suka mendebatku karena aku tidak mau kalah, aku mengepresikan cintaku lewat perhatianku, yagh karena aku juga tidak romantis “
Dia : “ Sekali lagi jangan suka ngambek karena saya tidak bisa membujuk, jangan suka merajuk karena saya tidak bisa merayu, jangan suka menangis karena saya tidak bisa melihat air mata, jangan paksa saya menjadi orang lain, karena memang beginilah caraku mencintai mu jujur dan terus terang beginilah caraku mengajarimu cinta mandiri dan percaya, tapi maaf saya memang tidak romantis “ 

Happy Wedding Anniversary ke-8 semoga pernikahan mba langgeng hingga kakek nenek sampai maut memisahkan, tiap orang punya cara dan tekhnik tersendiri dalam mengajari cinta pasangannya masing – masing, termasuk mba Naqiyyah tentu punya caranya sendiri, semoga caranya mba dan suami mencintai selalu menginspirasi orang lain di usia pernikahan 8 tahun, kita hanya butuh waktu semenit untuk jatuh cinta tapi butuh waktu seumur hidup untuk saling memahami bahwa memang kita saling mencintai...
Semoga selalu menjadi keluarga SAMARA dan cukuplah rumah tangga Rasul yang menjadi panutan kita semua dalam berumah tangga, Aamiin :D

Salam cinta....


Postingan ini dibuat dari hati seorang perempuan yang katanya tidak romantis untuk Dia yang selalu kucinta dulu, kini dan nanti, Insya Allah dan diikutkan dalam GiveAway Ajari Aku Cinta Naqiyyah Syam 8th Wedding Anniversary

11 komentar

dwina.net mengatakan...

komen perdana nih mbak...
ehemm setelah mbaca dari atas, penasaran "dia" nih sapaaaa yaa
eh di bawah baru keliatan si dia nya

semoga menang ya mbak..

Unknown mengatakan...

Hohoho! Dia dia dia
Sukses ya Mbak :)

Aty Elias mengatakan...

Hehehe...dia itu tumben mau foto2 lho mbak, biasax jg malessss...

Smg dlirik deh mba, ini sdh GA ke 3 blm prnh menang tp ikut trus #pemburu GA....

Aty Elias mengatakan...

Mba esti....suksea jg bwt mba esti ;-)

Naqiyyah Syam mengatakan...

aiiih senangnya ya, super cuek tapi bukan tidak romantis, tapi beda cara aja kali ya, mbk. makasih ya partisipasinya:)

Naqiyyah Syam mengatakan...

kereeeeeeeeeeeen, makasih ya, mbk doanya bagus banget:)

Aty Elias mengatakan...

sama2 mba Naqiyyah, semoga GA kali ini dilirik, hehehehe :D

Tarry Kitty mengatakan...

Suami saya juga ga romantis juga ga pernah kasih hadiah mbak hikz.

Kita memang tidak bisa memaksa pasangan kita untuk jadi orang lain, karena setiap orang punya cara sendiri2 untuk mengungkapkan cintanya :)

Semoga sukses GAnya ya mbak

Aty Elias mengatakan...

Iya mba tarry, kalo mw ngasih hadiah malah dy ngasih duit aj suruh beli sendiri, kadang jg suka lupa mome2 penting kek uktah, katax sih dy jg g pernah drayain en kalo pengen sesuatu g usah nunggu hr ultah klo mang butuh minta aj uangx lngsng, hehehehe :-) g ad romantisx kykx, yg penting baik en pengertian aj deh :-)

Iya mba makasih :-)

Feyaa Ce mengatakan...

Subahanllah kerennya yaa..
Ayahku juga nggak bisa romantis sama mama. Tapi ayahku itu baiiiik banget. Suka mengambil alih tugas rumah, kalau aku atau mama lagi males. :D

Aty Elias mengatakan...

hihihi, persis banget tuch mba vera, misua doyan tanam bunga, berbanding terbalik banget dgnku, terbiasa masak, sering ngepel bahkan nyuci, xixixixixi :D