Argentina adalah salah satu negara yang selalu mengikut sertakan timnas-nya di ajang piala dunia jadi bermimpi kalo timnas Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama, mungkin mimpinya ketinggian kali yagh tapi namanya mimpi yagh harus tinggi2 dong, selama mimpi itu gratis tidak masalah khan...
Di pentas persepakbolaan dunia di ajang apapun ada
satu bagian yang paling aku sukai bukan pada saat mencetak gol atopun pada saat
pemain yang telah memasukkan gol ke gawang lawan melakukan semacam perayaan
singkat atau celebration bersama teman – teman tapi salah satu bagian yang aku
paling tunggu adalah pada saat lagu kebangsaan sebuah negara yang akan
bertanding diperdengarkan…wah, jadi berharap kapan lagu INDONESIA RAYA
berkumandang di ajang – ajang piala dunia…kalo di ajang bulutangkis mungkin
masih sering lagu INDONESIA RAYA dikumandangkan –walaupun saat ini sudah agak
jarang L- , barangkali harapanku ini sama dengan harapan seluruh warga
masyarakat INDONESIA….masa dari 250 juta penduduk Indonesia ini tidak sanggup
membuat tim yang tangguh padahal hanya butuh 23 orang….ditengah sumberdaya
manusia yang besar ini pastilah ada
bakat – bakat sekaliber Lionel Messi walaupun mungkin tidak seberbakat Messi
tapi minimal ada anak bangsa yang punya bakat mengocek si kulit bundar yagh
seperti Park Ji Sung dari Korea Selatan atau Kagawa atau Honda dari Jepang….^^
Gambar di atas adalah skuad timnas Indonesia sesaat sebelum menghadapi Arab Saudi di ajang pra piala Asia tahun 2015, setelah sebelumnya kisruh masalah PSSI akhirnya para punggawa timnas Indonesia bisa bersatu kembali, wow senang sekali rasanya, bisa melihat mereka mempertontonkan permainan ciamiknya walaupun kalah tapi timnas selalu memberikan perlawanan sejak menit awal sampai menit akhir, kami sayang kalian...
Balik lagi ke ulasanku mengenai Argentina, dari hasil telusuran di wikipediadotcom yang menyatakan bahwa Republik Argentina adalah sebuah negara Amerika Latin yang terletak di bagian selatan benua Amerika Selatan, posisinya berada di antara Pegunungan Andes di barat danSamudra Atlantik di selatan. Lokasi ini membuat Argentina dikenal sebagai 'negara paling selatan di selatan' (bahasa Spanyol: "Sur del sur"). Argentina mempunyai kawasan yang luas dan merupakan negara terbesar kedelapan di dunia, sedangkan ibu kotanya Buenos Aires adalah salah satu metropolitan yang terpadat di dunia. Negara ini berbatasan dengan Paraguay dan Bolivia di sebelah utara, Brasil dan Uruguay di timur laut dan Chilidi sebelah barat. Nama resminya untuk kepentingan legislatif ialah 'Negara Argentina' atau Nacion Argentina (sumbernya disini).
sumbernya disini (Lambang Negara Argentina)
Nah sebelumnya sudah diulas bahwa Indonesia Raya ini berpenduduk kurang lebih 250 juta jiwa bandingkan
dengan Argentina dengan jumlah penduduk sekitar 36.261.130 (sensus 2006) mampu
melahirkan pemain – pemain caliber dunia seperti Lionel Messi, Gonzalo Hoaquin,
Diego Milito atao Carlos Tevez –ingetnya yg cakep2 J-
semua lini bagus mulai dari lini belakang yang kuat, lini tengah yang kompak
dan lini depan yang tajam membuat Argentina yang memang punya sejarah sepakbola
besar menjadi tim yang sangat ditakuti oleh tim – tim lawan….
Gambar diatas adalah dua pemain Argentina, no punggung 9 adalah Gonzalo Higuain yang bermain di Real Madrid dan no punggung 10 adalah Lionel Messi bermain di club musuh abadi Real Madrid yaitu Barcelona tapi mereka mampu bersatu dan menjadi ujung tombak yang mematikan di timnas Argentina.
mari kita kembali ke leptop...Dari segi
ekonomi, Argentina mungkin tidak lebih baik dibanding bangsa kita, di akhir
1980-an sudah mulai menumpuk hutang luar negeri yang tinggi dengan laju inflasi
200% sebulan bahkan laju inflasi pernah mencapai 5000% pada masa kepemimpinan Presiden Raúl Ricardo
Alfonsin Foulkes (10 Desember 1983-9 Juli 1989) jatuh oleh pergolakan sosial dan
aksi kaum buruh yang frustrasi oleh persoalan ekonomi,
keterpurukan ekonomi ini mulai membaik di tahun 1991 akan tetapi angin krisis
moneter menimpa Argentina pula sepertinya lebih parah dari bangsa ini, membuat
roda perekonomian Argentina semakin carut marut, presiden dijatuhkan karena
sebuah kerusuhan –kurang lebih sama dengan bangsa ini- kekisruhan ekonomi
ditambah pula kekacauan politik malahan Argentina berganti 5 presiden dalam 2
pekan itu terjadi dalam kurun waktu Desember 2001 sampe Januari 2002. Dan Tepat pada 1 Januari 2002, Senator Eduardo Duhalde (2
Januari 2002-25 Mei 2003) terpilih menjadi presiden kelima
Argentina dalam kurun waktu dua minggu. Eduardo Duhalde menyambut pemilihan
dirinya sebagai presiden dan menyatakan, “Argentina Bangkrut”. (from wikipediadotcom).
Nah, dalam situasi yang super sulit
di tanah Argentina tapi mereka masih tetap mampu melahirkan pemain - pemain
hebat yang berbakat dari kompetisi – kompetisi lokal, ditengah kesulitan
ekonomi pemerintah mereka masih bisa mengirimkan pemain – pemainnya ke kancah
internasional dan mampu mengukir prestasi.
Tapi mengapa bangsa kita yang punya segudang sumber daya manusia tidak
mampu melahirkan pemain hebat dan berbakat, padahal kompetisi kita juga terus
berjalan walaupun lebih banyak rusuhnya sih…barangkali ada banyak yang harus
dibenahi…^^
Sebagai orang awam yang tidak hanya
mau berkoar – koar tanpa solusi, yang barangkali solusi ini dari sudut pandang
aku sebagai seorang penonton perempuan yang begitu miris melihat setiap selesai
pertandingan pasti diakhiri dengan kerusuhan walaupun itu tidak semuanya
supporter seperti itu….mungkin terlalu fanatic terhadap timnya tapi kefanatikan
kita sebagai supporter tidak harus ditunjukkan dengan tindakan
anarkisme…barangkali kita perlu pendewasaan dalam mendukung sebuah tim,
tanamkan dalam fikiran bahwa tak semuanya pertandingan harus berakhir dengan
sebuah kemenangan, pertandingan mesti ada yang menang dan ada yang kalah, kalau
semuanya mau jadi pemenang itu namanya bukan pertandingan, dan kalaupun kalah
bukan berarti tim kita adalah pecundang, tapi kekalahan itu adalah kemenangan
yang tertunda….solusi lainnya sekali lagi ini menurutku sebagai seorang
penonton yagh bukan berarti menggurui atao lebih jago daripada PSSI…tapi
sebaiknya tim pencari bakat harus memulai pencarian bakatnya di usia dini
karena bakat seorang anak biasanya sudah muncul pada saat berusia masih muda,
nah dari situ lah sang anak mulai diasah bakatnya atau kalau bisa pihak PSSI
berkoordinasi dengan KEMENDIKNAS supaya bisa memasukkan kurikulum sepakbola ke
dalam dunia pendidikan Indonesia, selain itu sebaiknya pemerintah baik pusat
dan daerah menyediakan lahan untuk bermain bola, jangan semuanya dijadikan
sebagai lahan bisnis, kompetisi – kompetisi untuk anak – anak usia muda juga
perlu ada, dalam perekrutan pemain juga tidak boleh KKN.
Selain itu kalau kuliat pemain –
pemain kita tuh begitu perkasa di liga domestic tapi jadi tim ayam sayur di
liga internasional contohnya di liga champion Asia…persipura yang begitu garang
di lapangan Indonesia menjadi anak bawang ketika melawan tim2 dari tetangga
kita di Asia ini…kenapa karena tim kita itu tidak punya kepercayaan diri bahkan
cenderung kalah sebelum bertanding padahal selain kita punya kemampuan untuk
bertanding kita juga mesti punya mental yang cukup baik dalam menghadapi lawan,
mesti punya semangat dan kegigihan…seperti tim korsel dan jepang, mereka adalah
tim yang tidak terlalu diperhitungkan tapi korea jepang mampu berbicara banyak
di ajang piala dunia kali ini karena mereka itu punya semangat dan kegigihan,
itu yang penting…^^
Wah, ternyata panjang juga nie
tulisan…intinya mestinya kita bisa berkaca pada Argentina yang walaupun ekonomi
negaranya porak poranda tapi mereka masih mampu mengukir prestasi di bidang
sepakbola…INDONESIA sebagai bangsa yang besar JANGAN MAU KALAH dan JANGAN
MENYERAH…..HIDUP INDONESIA….I LOVE INDONESIA…^yakinlah bahwa GARUDA TETAP di DADA KAMI... I LOVE INDONESIA...
3 komentar
garuda di dadaku, smoga suatu saat bisa ikut piala dunia, salam kenal mba
garuda akan selalu di dada mba, suatu sat nanti insya Allah...
salam kenal juga mba meutiah, salam cinta dr pariaman ;-)
Semoga Sepak Bola kita dpt tumbuh lebih baik dimulai dari generasi timnas U-19 yg oktober ini akan mengikuti piala asia AFC di Myanmar...amien YRA
Posting Komentar