Barangkali saya adalah salah satu
remaja uzur, yang juga punya romantika masa remaja saat duduk di bangku sekolah
menengah. Memang tidak sefenomenal Awkarin atau pun Anya. Biasa ajah, duh saya
ini apa lah, remaja 90-an. Yang megangnya sapu bukan gadget. Mainnya hanya sejauh lapangan dekat rumah,
jaraknya hanya sepelemparan batu gitu dari pagar. Tiap hari minggu nggak nonton
ke bioskop, malah asyik nonton Doraemon depan tivi. Pulang sekolah nggak nongkrong
di kafe, tapi langsung pulang ke rumah. Bukan, bukan mau bantuin emak sih, tapi
berkejar-kejaran dengan waktu ada film India tayang bo, hahaha. Tapi, remaja
tetap lah remaja. Itulah remaja di tiap era, selalu ada pergolakan batin dan
bahkan punya idealisme sendiri, haisshhhh.
Romantika masa remaja ini, tak
jauh-jauh dengan yang namanya cinta monyet. Iya, saya punya cerita mulai dari
cinta monyet sampai cinta yang serius. Tidak banyak, hanya beberapa kisah saja.
Makanya setiap mau bikin cerpen bertemakan remaja, saya tuh bingung mau nulis
gimana. Lha pengalamanku nggak banyak. Yah, memang sih tidak harus punya
pengalaman dulu buat nulis, lewat membaca atau mengamati kehidupan orang lain
itu sudah cukup memunculkan ide. Justru saya-nya mungkin yang memang malas,
hehehe.
Kisah cinta masa remaja ada yang
menyisakan suka, tapi tak sedikit duka yang terselip diantara sukacita itu.
Pengorbanan atau bahkan pertengkaran yang berujung pada putusnya sebuah
hubungan, tentunya ada luka yang tertoreh. Ada luka yang bisa disembuhkan, tapi
ada juga luka yang tak bisa disembuhkan, meski lewat kata maaf. Padahal tidak susah kok buat move on, cukup
ingat-ingat saja keburukan kekasihmu dulu, hahaha.
Jika tak disatukan dalam jalinan
pernikahan, berarti emang nggak jodoh. Banyak kok orang sudah di jenjang serius
menjalani hubungan, tapi malah nggak jadi. Ada yang begitu, ada dong. Banyaaak,
hahaha #emakcarikawan. Manusia berencana, Tuhan yang menentukan. Jadi, kenapa
harus marah ketika tak berjodoh, lebih baik menata hidup sendiri. Tatap masa
depan, bersama orang yang sudah ditakdirkan menjadi jodoh kita. Tuhan sudah memilihkan jodoh yang pas buat
manusia. Memang tak ada jodoh yang sempurna, justru keberadaan pasangan lah yang
melengkapi kekurangan yang kita punyai. Jadi, tak usah sedih, ketika suami atau
istrimu biasa-biasa saja. Karena suami atau istri yang setia mendampingi, akan
menjadikan hidup luar biasa. Serius ini, serius. Buruan gih, merried
#emakkompor.
Kehidupan terus berjalan, meski
ada luka yang tersisa, hubungan silaturahim harus tetap terjaga dengan baik.
Yah, repot kalau masih menyimpan dendam, apalagi kalau sudah punya pasangan
masing-masing. Bisa-bisa acara reuni jadi kaku, karena masih dendam. Parahnya,
kalau masih menyimpan rasa cinta. Duh, mending nggak usah ikut reunian atau
jumpa-jumpa deh, takut CLBK –Cinta Lama Belum Kelar–, bisa berabe ntar.
Credit |
Kami (saya dan suami, maksudnya)
punya cara tersendiri supaya bisa tetap menjaga hubungan silaturahim dengan
mereka yang berstatus ‘barisan para mantan’, tanpa harus melibatkan perasaan
yang sama saat masih menjalin hubungan.
Namanya manusia hubungan baik itu penting, setidaknya suatu saat kita
butuh bantuan. Misalnya, butuh data hasil perikanan tangkap di propinsi
Sulawesi Selatan, lha jadi malas minta, karena kepala seksi (kasie) atau kepala
bidang (kabid) tangkapnya adalah sang mantan. Sementara datanya dibutuhkan
besoknya, bisa nggak kelar-kelar nih urusan data karena hubungan nggak baik.
Beda cerita, jika hubungan kita baik. Malah mungkin data yang diberikan lebih
banyak dari yang diminta. Malah bisa sharing soal kerjaan, karena sang mantan
punya posisi yang bagus di kantor tempatnya bekerja #emakpengalaman. Jadi,
mending dilemesin aja deh, anggap saja apa yang terjadi dulu adalah bagian dari
masa lalu. Yang lalu biarlah berlalu, jadikan pengalaman.
Nah, bagaimana cara menjaga
hubungan silaturahmi agar tetap terjalin dengan baik? Ini cara kami...
Batasi diri
Karena status yang tak sendiri
lagi, maka selayaknya kita membatasi diri. Misalnya nih, jika dengan teman-teman
yang lain sering saling lempar candaan, maka tidak dengan mantan. Yaa, kali
ntar ada yang cemburu, apalagi kalau lempar candaannya di grup whatsapp atau
bbm, dimana pasangan tergabung di grup tersebut karena dulunya kita sekelas. Parah
khan, kalau candaan-candaan itu dibaca pasangan, bisa berantem tuh ntar. Khan
jadi nggak asyik lagi mainnya di grup.
Selain itu, hubungan lewat WA
atau bbm juga harus dikurangi, seperlunya saja. jika memang butuh banget, yaa
minta ijin dulu sama pasangannya yah. Setidaknya sudah ngomong lah, untuk
menghindari salah paham. Yah, kalau kenal, minta izin dulu pada suami atau
istrinya mantan. Biar nggak curiga. #tipsmamah
Jujur dan komunikatif
Jujur maksudnya di sini, tidak
menutup-nutupi kalau pernah menjalin hubungan dengan orang lain dan sesekali
menerima telpon, sms, ngeWA atau bbm karena ada urusan pekerjaan, ngobrolin
reuni atau sekedar bercanda biasa. Ada suami atau istri yang biasa saja, dan
menghargai kejujuran pasangannya. Komunikasi jadinya tidak tersendat karena
saling jujur. Coba, kalau tidak jujur, habis terima telpon, sms, WA atau bbm
buru-buru dah tuh dihapus. Padahal khan masalahnya tidak akan menjadi rumit
jika sudah jujur dan komunikatif di awal #tipsbabah.
Kenali karakter pasangan mantan
Mengenali karakter dari pasangan
mantan itu penting, mengapa? Karena terkadang ada pasangan yang pencemburu banget,
kalau yang ginian mah mending nggak usah deh terlalu intens komunikasinya.
Kasihan mantanmu ntar, dimarahin mulu sama laki atau bininya. Lha, kamu
dijealousin terus juga, yaa khan. Tapi, kalau pasangan mantanmu, tidak masalah,
yah monggo dilanjutin. Asal tetap ada batasannya, jangan berlebihan #tipsmamah.
Lupakan masa lalu
Ini penting sih menurutku,
melupakan masa lalu itu memang tidak lah mudah. Apalagi jika hubungan yang
dibangun dulunya adalah hubungan yang serius, bukan sekedar cinta monyet.
Tentunya perlu ikhtiar lebih untuk melupakan masa lalu, masa harus pura-pura
amnesia ketika ketemu mantan di pasar. Iya, mantan yang dulunya janji buat
merried, berapa pun uang panai’nya, hahaha #apaapaaninih #tipsmamah.
Mengapa harus melupakan masa
lalu?
Karena ada hati yang perlu
dijaga, anggap saja yang lalu itu hanya angin yang lewat. Memberikan rasa adem
untuk sementara. Pokoknya LUPAKAN. Tidak ada alasan untuk mengingat hal-hal
yang sudah lewat, percuma. Buang waktu, TITIK!!!. Tak perlu menyibak masa lalu,
kenangan indah cukup disimpan saja. Luka yang pernah tertoreh, jangan samapai
dikoreh lagi. SAKIT.
Maafkan
Jika masih ada luka, maka maafkan
lah. Salah satu cara untuk menyembuhkan sakit atas luka yang pernah ada, adalah
dengan MEMAAFKAN. Jika tidak memaafkan maka komunikasi akan beku. Permasalahan belum selesai, karena masih ada
sesuatu yang mengganjal, tidak perlu diungkit lagi, cukup dimaafkan saja. Memang tidak mudah memaafkan, apalagi memaafkan
orang yang dicintai begitu dalam dan lebih memilih untuk melabuhkan hatinya
pada yang lain. Tapi, cobalah untuk memaafkan. Memaafkan tidak akan membuatmu
menjadi manusia yang jahat apalagi hina.
Justru ini adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa hidupmu bahagia,
meski tanpa dia. Dia yang pernah kau ajak dinner bareng keluargamu, hahahaha
#emakjahat #tipsmamah.
Luruskan niat
Ini penting lho, NIAT. Iya,
niatmu untuk menjalin hubungan silaturahim dengan sang mantan itu apa
sebenarnya. Apa sekedar membangun komunikasi saja atau malah ingin
menyelesaikan yang belum kelar. Duh, jangan sampai deh, hanya karena ingin
menyelesaikan yang belum kelar malah jatuh cinta lagi. Jangan sampai yaa,
jangan. Cukuplah masa lalu menjadi masa lalu, tidak usah lagi membangkitkan
kenangan lama dengan romansa-romansa baru. Bukankah romansa bersama pasangan
yang sekarang lebih indah dan menjanjikan, dibanding harus membangun romansa
baru yang belum tentu ada jaminan kebahagiaan #tipsbabahmamah.
Yang harus dipegang adalah saling
menghargai dan menghormati satu sama lain, itu mutlak diperlukan. Menghargai
bahwa mantan sudah punya pasangan, dan menghormati bahwa mereka sudah punya
jalan hidup masing-masing. Tidak usah terlalu kepo dengan hidup mereka, apalagi
sampai membicarakan keburukan mantan atau pasangannya. Hidup ini harus
dijalani, dinikmati dan disyukuri. Jangan lupa bahagia, jika kamu bahagia
dengan stalk fesbuk saya atau kak Ias, nggak masalah. Khan ini bukan
friendster, yang ketahuan jika profil distalk, hahaha.
Intinya sih, semua berpulang pada
pribadi masing-masing orang. Tetap menjalin silaturahim dengan barisan para
mantan ataukah memutus tali silaturahim sama sekali. Tidak masalah. Hidup ini
pilihan, jadi ketika saya memilih hidup dengan kak Ias, yah mungkin karena kak
Ias lebih hitam daripada kamu, iyaaa kamu, hahahaha.
Mengutip kata bijak dari opa Habibie, yang paling laris sejagad timeline Fb: Masa lalu saya adalah milik saya, masa
lalu kamu adalah milik kamu, tapi masa depan adalah milik kita.
Warning: Jangan coba-coba menghubungi mantan yang belum dapat
jodoh, tapi hubungi jika sama-sama belum punya pasangan hidup. Kali ajah bisa
ngelarin masalah di pelaminan #eaa.
salam damai,
-Aty Elias-
2 komentar
Untungnya saya dan suami sdh gak pernah lagi bertatap muka dengan mantan masing2 hihi... paling beberapa kali bertegur sapa lewat fb aja😃
Yg penting teteup jaga silaturahim yaa, mbaa, hehehe...
Posting Komentar