Tahun 2015 sudah berlalu, sekarang
saatnya kita menapaki hari demi hari di tahun 2016. Dalam melewati hari demi
hari di tahun 2015, ada banyak cerita. Dalam sehari, ada saja kejadian yang
menyenangkan ataupun menjengkelkan. Jika diingat-ingat lagi kadang membuat kita
senyum-senyum sendiri, atau bahkan membuat kita pengen nangis. Begitulah, setiap hari yang kita lewati
adalah kenangan.
Serius apa acting ^_^ |
Salah satu penyakit yang menyerang
mahasiswa tingkat akhir adalah kemalasan. Iya, aku juga terkena penyakit ini,
yah dasarnya emang aku pemalas. Imbasnya kemana-mana, hahaha. Malas mengolah data, menyusun tesis dan anti
ketemu dosbim. Biasanya menghindar, takut ditanyain progressnya sudah sampai
mana, hahaha. Jika kalian terkena syndrom ini, selamat berarti anda mahasiswa tingkat
akhir yang menikmati proses, hohoho.
Kuliah itu selain ada proses untuk mencapai titel, juga ada perang yang
terjadi. Yah, perang melawan diri sendiri. Utamanya melawan rasa malas. Jika
kita mampu membangkitkan semangat kembali, ketika teman-teman seperjuangan
mulai sidang akhir, berarti kita mampu melawan diri sendiri. Yang paling parah
itu, ketika melihat teman-teman sudah menyelesaikan pendidikan satu demi satu,
tapi kita malah tak melakukan apa-apa, stagnan. Yakin saja, kalau hal ini
terjadi, kamu pasti kalah sebelum bertanding. Pulang tanpa gelar. Intinya,
tidak perlu takut dengan semua prosesnya seperti sidang komisi 1, kolokium,
sidang komisi 2, seminar, sidang komisi 3, sidang akhir, karena itu semua
memang harus kita lewati. Tidak perlu takut sih menurutku, jalani dan nikmati
prosesnya. Insya Allah bisa, yang penting BELAJAR. Khan tidak mungkin berperang
tanpa amunisi tokh? Tidak mungkin masuk ruang sidang tapi gak tahu apa-apa. Ibarat
kata meskipun kita tidak pintar-pintar amat, yang penting bisa jawablah
pertanyaan penguji. Namanya juga lagi belajar, sidang/ujian itu tempatnya kita
salah, nanti diluruskan oleh pembimbing dan penguji. Kalau sudah di dunia
kerja, sebisa mungkin kesalahan-kesalahan kecil diminimalisir. Percayalah,
ujian di dunia kerja lebih berat dibanding ujian di ruang sidang. Serius.
Dengan tertatih-tatih –duile,
bahasanya bo, hahaha–, aku bisa melaksanakan sidang komisi 2 di bulan Juni,
seminar hasil dan sidang komisi 3 di bulan Agustus. Jangan salah, aku di bulan Agustus masih
sempat nonton Kejuaraan Dunia Bulutangkis di Istora, Jakarta. Berangkat shubuh,
pulangnya tengah malam. Aku harus nonton, karena tahun 2015 adalah tahun
terakhirku menetap di Bogor. Sementara menyaksikan para idola bertanding di lapangan
itu wajib hukumnya, yah masuk dalam bucket list untuk impian-impianku. Tahu nggak,
babah Ahsan tuh cakep banget, hahaha –emak rempong tetep gak bisa lihat yang
bening–.
Salah satu persyaratan untuk
melaksanakan sidang tesis di IPB adalah menerbitkan jurnal ilmiah. Di akhir
bulan September, aku melalui dosen bimbing submit jurnal di Indonesian Journal of Marine Science. Jurnal yang dikelola oleh pihak FPIK Undip
ini merupakan salah satu jurnal terakreditasi Dikti, sehingga dengan status
submit jurnal maka mahasiswa pascasarjana IPB bisa melanjutkan ke proses
selanjutnya, yaitu sidang tesis. Bisa saja mengirimkan atau submit di jurnal
tidak terakreditasi, akan tetapi jurnal harus terbit. Yang paling oke sih,
submit di jurnal internasional. Teman-temanku banyak yang submit ke
jurnal-jurnal internasional, Alhamdulillah sudah pada terbit itu. Ikut senang.
Seharusnya, aku bisa ujian atau sidang tesis di bulan Oktober, akan tetapi
karena ada sedikit miss pada saat
proses submit jurnal. Aku tidak bisa melaksanakan ujian pada bulan tersebut,
sebagai pelampiasan aku menyempatkan diri untuk jalan-jalan ke negeri jiran,
Malaysia. Kapan-kapan aku ceritain deh pengalamanku di sana, nanti aku buat itinerary-nya. Insya Allah yah.
Awal bulan November, akhirnya email
yang ditunggu-tunggu datang juga. Apalagi kalau bukan email jawaban dari jurnal
yang aku tuju. Alhamdulillah November ceria, aku bisa ujian. Jangan ditanya,
aku pusing tujuh keliling karena akan sidang tesis. Fikiranku tuh sudah kemana-mana,
tidur tak nyenyak, makan tak teratur, tapi main teteplah, xixixi. Aku
kefikiran, nanti aku bakal ditanya apa yah, pokoknya aku grogi berat. Dan, sampailah pada hari yang
dinantikan, tepatnya hari Kamis, tanggal 26 November 2015, jam 13.00
wib, aku siap-siap untuk ‘dibantai’.
Suka tidak suka, mau tidak mau aku harus melalui proses ini demi sebuah
gelar M.Si. Alhamdulillah, proses pencarian ilmu di kota hujan, Bogor, selesai
dalam durasi 2 jam 15 menit. Jangan bayangkan aku di dalam ruangan sidang,
banyak yang nggak bisa aku jawab, itu pasti, namanya juga ujian khan. Tapi,
sebagian besar bisa dijawab, meskipun terbata-bata, hahaha. Dan, tahukah kalian
bahwa yang kita fikirkan lebih menakutkan dibanding kenyataannya. Sebagai
mahasiswa, yang ingin menjawab sempurna, tentulah was-was. Dan itu hal yang
wajar. Belajar sudah jauh sampai ke Belanda sana, ternyata kita ditanyanya
seputar Bogor saja. Jadi, tidak usah takut hadapi saja. Percayalah yang
ditanyain, tidak jauh-jauh kok dari apa yang kita tulis di tesis.
Akhirnya M.Si juga, Alhamdulillah. Meskipun umur sudah kepala 3 tapi masih mampu meraih impianku. Impian ini juga
ada di bucket list-ku. Salah satu
alasan kenapa aku jarang ngeblog dan ikut GA –meskipun aku berakhir hanya
sebagai partisipan saja sih, hehehe–, karena aku sedang sibuk berproses dalam
dunia pendidikan. Masalahnya kuliah di IPB, atmosfernya lain. Tugasnya bejibun,
prakteknya juga Alhamdulillah banyak dong. Tapi, aku menyukai itu semua. Kalau
mau diulang lagi nggak apa-apa, asal menteri KKP mau ngasih beasiswa lagi,
hehehehe. Praktis aku hampir tidak ngeblog dalam rentang waktu 2013-2015. Ada
beberapa postingan, tapi tidak banyak. Dan, tahun 2016 ini aku kembali ingin
menggiatkan blog-ku. Selain blog
campur-campurku ini, aku masih punya satu blog lagi yaitu Blognya Aty Eonnie yang membahas tentang Korea, hehehe. Jangan lupa
yah, dikunjungi meski blog-ku isinya kebanyakan curhat, jangan bosen, karena
aku akan terus curhat, hehehe.
Meskipun selama 2 tahun ini aku tidak
punya pencapaian apa-apa di dunia blog, Alhamdulillah pencapaian di dunia
pendidikan tidak mengecewakan. Bolehlah aku katakan, bahwa pencapaian terbaik
aku di tahun 2015 ini adalah berhasil meraih satu gelar lagi. Semoga dengan pencapaian ini, aku bisa lebih bermanfaat lagi buat orang banyak. Aku
berharap apa yang telah dicapai, dapat menjadi penyemangat buatku untuk terus berkarya
dan tak lelah untuk kembali sekolah lagi. Karena buatku ini bukan akhir dari
segalanya, justru ini awal untuk meraih impian dan menjemput harapan-harapan
selanjutnya.
Buat semua teman-teman dan keluarga
yang selalu mendukungku, terimakasih yang sebesar-besarnya. Tanpa kalian, aku
tak ada apa-apanya. Pencapaian ini, kupersembahkan buat kalian semua. I love
you...
Salam 2015,
-Aty Elias-
13 komentar
Duuuh..baca ini jadi inget tesisku mbak #hiks, kemalasan memang penyakit yang kudu dilawan *balada mahasiswa tingkat akhir* :(
btw, selamat yaa mbak, atas pencapaiannya menjadi master tahun lalu...berharap bisa menyusul tahun ini :)
Ayooo mba Aireni semangat, insya Allah bisa ^_^
Wah, Masya Allah... hebat sekali pencapaiannya di tahun lalu. Semoga tahun ini lebih gemilang ya, Mak. Semoga aku pun bisa mencapai target dan harapan2ku. Amin.
terima kasih, Mak.. sudah memberikan inspirasi pagi hari..
Salam
http://kataella.blogspot.co.id/
selamat atas pencapaian yang luar biasa di tahun 2015 kemarin :)
semoga tahun ini segalanya lebih baik yah Mbak, amin..
Selamat ya mbak, udah M.Si ^^ Saya S1 aja belum kelar-kelar hihihi
Sama2 mba, sukses buat kita semua π
Aamiin π
Ayo2 semangat mba, insya Allah bisa π
Aamiin π
Sama2 mba, sukses buat kita semua π
ini ibu...jalan-jalan ke Bali...tapi nggak bawa ole ole untuk saya.....he he
maaf baru sempat mampir ke blog keren ini...keep happy blogging always...salam dari makassar-banjarbaru :-)
Hahaha, bisa aja daeng nih...
Hahaha, bisa aja daeng nih...
Posting Komentar