Diplomasi
merupakan salah satu jalan untuk memecahkan masalah baik yang terjadi di dalam
negeri suatu negara atau di luar negeri.
Diplomasi yang baik akan berhasil mengatasi isu sensitive bagi pihak –
pihak yang terlibat didalamnya tanpa merusak net working yang ada.
Credit |
Jakarta
yang merupakan ibukota Indonesia terpilih menjadi Diplomatic City of ASEAN pada
KTT ASEAN ke-21, yang dilaksanakan di Phnom Penh, Kamboja. Terpilihnya Jakarta
sebagai kota diplomasi di ASEAN karena Indonesia mempunyai peranan yang penitng
dan vital di kawasan Asia Tenggara. Selain itu Indonesia pada saat menjadi
ketua ASEAN tahun 2011 lalu, dianggap mampu menyelesaikan konflik perbatasan Kamboja dan Thailand,
dan sengketa di Laut Cina Selatan dapat diselesaikan secara internal oleh ASEAN
dengan Tiongkok. Dan di Myanmar, akhirnya junta militer membebaskan tahanan
politik secara bertahap dan bersedia mengikut sertakan partai Liga Nasional
Demokrasi yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi
untuk pemilu.
Credit |
Dengan
menjadi pusat komunitas diplomasi akan menumbuhkan ekonomi dan membuka peluang
usaha bagi masyarakat Jakarta tentunya.
Ada banyak usaha yang bisa dikembangkan seperti usaha hotel, apartemen,
restoran, usaha properti ataupun usaha perbankan. Semua usaha ini akan semakin menggeliat dan
tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam
hidup ada plus dan minus, selain dampak positif juga ada dampak negatif yang
ditimbulkan. Dengan menjadikan Jakarta sebagai “Diplomatic City of ASEAN” maka
bukan tidak mungkin jika hubungan luar negeri Indnesia juga akan mendapat
‘imbas’ dari permasalahan yang diselesaikan.
Ibaratnya bertetangga tidak semuanya tetangga yang senang dengan
keputusan yang diambil oleh pak RT bukan, tetap saja ada pro dan kontra. Disinilah sebenarnya peran dari diplomasi
tersebut.
Selain
itu, dengan makin berkembangnya usaha – usaha seperti perhotelan, perbankan,
properti yang menggunakan investor asing akan semakin membuat pengusaha –
pengusaha lokal ataupun pedagang – pedagang kecil akan semakin terpuruk
ditengah ‘invasi’ investor dari luar.
Belum lagi akan kian menambah kemacetan tentunya. Dan, bisa saja justru masalah – masalah dalam
negeri kita sendiri tidak terurus, karena terlalu sibuk berdiplomasi J
semoga hal ini tidak terjadi yaa...
Sebagai
sekertariat ASEAN, Diplomatic City of ASEAN, Jakarta tentulah harus berbenah
dari segala sektor. Peningkatan
fasilitas dan pelayanan publik mesti ditingkatkan, mempersiapkan SDM yang
tentunya kompeten dibidangnya masing – masing, penataan kota dan perbaikan
infrastruktur juga harus mendapatkan perhatian karena Jakarta itu tidak lepas
dengan yang namanya banjir dan macet, untuk itu harus segera mendapatkan
prioritas dari pemerintah, khan tidak seru tokh kalau lagi mengadakan pertemuan
dengan tujuan diplomasi sambil menggulung celana selutut karena banjir, hmm.
Satu
lagi keamanan Jakarta harus terjamin, jangan ada kericuhan diantara kita. Bagaimana mau menyelesaikan konflik negara
lain, kalau konflik di negara sendiri tidak sanggup diselesaikan. Tapi, sebagai warga negara Indonesia aku
yakin bahwa Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia mampu mengemban peran
sebagai kota diplomasi bagi negara – negara ASEAN. Insya ALLAH J
Salam
Yunarty Yahya Elias
SUmber Bacaan :
- http://wartaekonomi.co.id/berita6386/host-country-agreement-kokohkan-jakarta-jadi-ibu-kota-asean.html
- http://nasional.news.viva.co.id/news/read/265252-ktt-asean-dan-peluang-diplomasi-indonesia
- http://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan_luar_negeri_Indonesia
===========================================
2 komentar
semoga dengan terpilihnya Jakarta, bisa menjadi gerbang kedamaian bagi seluruh negara ASEAN, dan tentunya juga bagi Indonesia sendiri....salam :-)
semoga Jakarta dpt mengemban tugas sebaik2nya :)
Posting Komentar