Perlunya Penguatan 3 Pilar bagi Laos Menuju Komunitas ASEAN 2015

     Republik Rakyat Demokratik Laos atau lebih dikenal dengan sebutan Laos dengan ibukota Vientiane, merupakan negara yang terhimpit di antara negara – negara Asia.  Laos berbatasan dengan Myanmar dan RRC di sebelah barat laut, Vietnam di timur, Kamboja di selatan dan Thailand di Barat.

     Dalam posisi yang terhimpit inilah sehingga Laos juga merasakan imbas dari perang negara tetangganya yaitu Vietnam.  Bahkan negara bekas jajahan Perancis ini juga mengalami perang saudara sebagai akibat dari tidak stabilnya Vietnam.  Laos pun mengalami kegoncangan politik yang berbuntut kudeta. 

Credit
     Setelah merdeka selama hampir setengah abad Laos masih menjadi salah satu negara termiskin di dunia.  Luka akibat dijajah oleh Perancis menghadirkan kemiskinan yang berkepanjangan ditambah lagi banyaknya konflik didalam negeri membuat Laos terseok – seok menata perekonomiannya.  Disaat negara – negara yang berada di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand bahkan Indonesia sedang giat – giatnya mempersiapkan diri menghadapi era kebebasan ekonomi, Laos malah tetap berkutat dengan kondisi bangsa mereka yang tidak kunjung membaik.


     Keterpurukan Laos bukan saja sebagai akibat perang semata, sama halnya dengan Myanmar, Laos juga menutup diri dari dunia luar kecuali terhadap RRC yang memang sekutu dari Laos, karena berideologi sama yaitu negara komunis.

     Tapi akhirnya Laos mencoba untuk bangkit, ketertinggalan Laos dibanding negara – negara di Asia Tenggara membuat negara tersebut membutuhkan bantuan negara – negara tetangganya.  Dan salah satu kemajuan yang dilakukan oleh Laos adalah dengan bergabung menjadi anggota ASEAN tepat di tanggal 23 Juli 1997.
  
Komunitas ASEAN

Credit

     Komunitas ASEAN merupakan wadah untuk mempererat integrasi masyarakat ASEAN dan untuk menyesuaikan cara pandang keterbukaan dalam menyikapi perkembangan dunia.  Gagasan pembentukan Komunitas ASEAN ini dicetus pada tahun 1997 dalam Visi ASEAN 2002 dan dikukuhkan pada KTT ke-9 ASEAN di Bali pada tahun 2003.  Awalnya Komunitas ASEAN ini akan dilaksanakan pada tahun 2020, akan tetapi melihat perkembangan dunia saat ini, maka Komunitas ASEAN dimajukan ke tahun 2015.

     Dalam membangun Komunitas ASEAN ini ada 3 pilar utama yang harus dilksanakan, yaitu pilar politik – keamanan, pilar ekonomi dan pilar sosial budaya.  Laos yang juga salah satu negara ASEAN harus melaksanakan ketiga pilar tersebut.

     Sebagai negara yang sedang membangun dan bangkit dari keterpurukan, maka Laos perlu menguatkan ke-3 pilar tersebut.  Karena 3 pilar ini adalah investasi diplomatik bagi Laos, dengan melaksanakan ketiga pilar tersebut maka akan terjalin kerjasama atau kemitraan antara sesama negara ASEAN

                        1.      Pilar Ekonomi

     Posisi Laos yang terjepit di antara beberapa negara mengakibatkan laju perekonomian di negara tersebut agak tersendat dibanding negara – negara lainnya.  Apalagi untuk mengekspor barang – barang ke Laos harus lewat udara ataupun darat, karena Laos tidak mempunyai lautan.  Selama ini Laos menggunakan pelabuhan di Thailand dan Vietnam untuk mempermudah arus masuk dan keluarnya barang via laut.

     Sesuai dengan tujuan Komunitas Ekonomi ASEAN, yaitu membentuk ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, kawasan yang lebih dinamis dan berdaya saing , memiliki pembangunan yang setara serta mempercepat keterpaduan ekonomi di kawasan ASEAN dan kawasan diluar ASEAN.  Maka Laos yang menerapkan sistem pasar bebas dengan perencanaan pusat aktif oleh pemerintah, model perekonomian yang diterapkan mirip dengan RRC dan Vietnam.  

      Maka saat ini Laos telah mengambil langkah – langkah yaitu menarik investor asing untuk menanam modal di negara tersebut.  Untuk menarik investor asing, Laos membebaskan pajak selama 5 tahun pertama bagi perusahaan asing.

     Laos pun membuat zona ekonomi khusus dan zona ekonomi istimewa, hal ini diakukan Laos untuk menggiatan sektor ekonomi di negara tersebut. Selain itu Laos pun meningkatkan perdagangan luar negeri dan layanan transnasional, dengan adanya kerjasama luar negeri ini maka Laos akan semakin dikenal oleh dunia.  Dan langkah selanjutnya adalah Laos membuat kerjasama ekonomi secara regional, Laos menyadari bahwa kerjasama dengan negara – negara yang berada di Asia utamanya negara ASEAN adalah sangat perlu.  Karena dengan adanya kerjasama tersebut Laos merasakan banyak manfaat.  Laos  untuk saat ini sedang mengembangkan industri yang berwawasan lingkungan.

     Laos sangat mengandalkan sektor pertanian, hal ini disebabkan karena sektor pertanian mendominasi perekonomian dan mempekerjakan 75% dari populasi dan memproduksi PDB 29%. Produk ekspor utama Laos adalah emas dan tembaga, listrik, kayu dan produk kayu, garmen, kopi dan produk pertanian lainnya, rotan dan timah.  Negara tujuan ekspor Laos di wilayah Asia Tenggara adalah Thailand dan Vietnam.  Selain itu Laos juga mengekspor ke China, Inggris dan Jerman.

     Dengan menguatkan sektor ekonomi, maka Laos bisa membuka lapangan pekerjaan yang seluas – luasnya bagi rakyatnya.  Laos yang hanya berpenduduk sekitar 5,6 juta jiwa, salah satu hal yang membuat jumlah penduduk Laos sedikit karena sebagian besar kaum terpelajar memilih untuk tinggal di luar negeri.  Keterjaminan mendapatkan pekerjaan yang layak di luar negeri membuat para kaum inteektual Laos itu lebih memilih menetap di luar negeri.

     Dengan mendorong peningkatan sektor ekonomi akan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, bukan tidak mungkin sumber daya manusia unggul Laos akan kembali ke negara tersebut dan membangun negerinya.  Hal ini adalah salah satu langkah penting yang harus segera difikirkan oleh pemerintah Laos.  Maju tidaknya sebuah bangsa adalah tergantung dari sumber daya alam dan sumber daya manusia-nya.

                   2.      Pilar Politik Keamanan

     Pilar politik – keamanan ASEAN meanangani kerjasama di bidang politik dan keamanan untuk memelihara perdamaian serta memajukan nilai hak azasi manusia dan demokratisasi di kawasan ASEAN.
Kondisi Laos yang terletak di tengah, membuat negara ini akan rawan konflik perbatasan.  Sehingga perlu dilakukan penguatan di sektor politik dan keamanan.  Untuk menjaga supaya negara ini tidak merasakan konflik lagi sebagai imbas dari negara tetangganya maka perlu dilakukan kerjasama antara negara – negara yang berbatasa dengan Laos. 

     Vietnam, Kamboja dan Laos telah membuat perjanjian kerjasama yang disebut Kawasan Segitiga Perkembangan Kamboja – Laos – Vietnam.  Dalam kerjasama dengan ketiga negara tersebut selain ada kerjasama sosial budaya, kerjasama politik dan keamanan juga diterapkan.

     Hal ini penting dilakukan mengingat komunitas politik keamanan ASEAN mengacu pada ketentuan hukum politik dan keamanan.  Ketentuan hukum tersebut adalah kawasan damai, bebas dan netral, traktat persahabatan dan kerjasama di Asia Tenggara, dan traktat kawasan bebas senjata nuklir di Asia Tenggara.  Selain itu acuan ketentuan hukum lainnya adalah piagam PBB, piagam ASEAN dan prinsip – prinsip hukum lainnya yang terkait.

      Kerjasama keamanan Laos tidak terbatas pada ketiga negara tetangganya tersebut karena Laos pun juga bekerjsama dengan negara ASEAN lainnya.  Contohnya dengan Indonesia, kedua negara ini telah merajut hubungan yang harmonis dalam hubungan diplomatik yang dibangun sejak tahun 1957.  

                  3.      Pilar Sosial Budaya

     Pilar Komunitas Sosial Budaya ASEAN merupakan sebuah wadah untuk memperkuat keterpaduan ASEAN.  Kerjasama ini bertujuan untuk memperkokoh kesadaran, kesetiakawanan, kemitraan dan rasa kepemilikan masyarakat terhadap ASEAN.

     Disadari atau tidak jangankan Laos yang masyarakatnya sebagian besar belum maju, masyarakat ASEAN itu sendiri belum memiliki kesadaran bahwa kita ini adalah satu kesatuan.  Masyarakat ASEAN yang semestinya membawa nama ASEAN, bekerjasama dalam semua sektor, bukan malah menjadi musuh sesama negara ASEAN.

      Laos dengan negara – negara ASEAN lainnya telah melakukan kerjasama dibidang sosial budaya tersebut.  Salah satunya adalah dengan adanya Deklarasi Borobudur, deklarasi ini dibuat oleh Indonesia, Thailand, Laos, Kamboja, Myanmar dan Vietnam.

     Deklarasi Borobudur ini menyepakati untuk memperkuat kerjasama dalam melestarikan warisan peradaban dan membangun koridor peradaban demi menjaga perdamaian dan peradaban antar bangsa.

     Untuk mendukung keberhasilan penguatan ketiga pilar tersebut, maka Laos harus segera mengambil langkah – langkah yang cepat demi kemajuan negara tersebut.  Ada beberapa poin yang harus segera dibenahi Laos, yaitu :
a.    Pendidikan, ujung tombak keberhasilan suatu negara adalah pendidikan karena hal mendasar yang perlu disiapkan adalah sumberdaya manusia.  Percuma sumberdaya alam bagus apabila sumberdaya manusianya juga tidak kapabel dibidangnya masing – masing.
b.      Memperkuat pondasi ekonomi, sama halnya dengan negara – negara ASEAN lainnya, siap atau tidak siap, suka atau tidak suka, maka Laos harus segera mempersiapkan diri di era KEA 2015 tersebut.  Laos harus melpaskan diri dari ketertinggalan
c.    Perbaikan infrastruktur, sebagian besar wilayah Laos kekurangan infrastruktur yang memadai.  Seperti halnya negara – negara ASEAN lainnya kota – kota besarah yang banyak menikmati pertumbuhan ekonomi di Laos.  Pentingnya dibangun jalur – jalur transportasi dan telekomonikasi ke daerah – daerah pedesaan.  Mengingat Laos terletak di tengah – tengah tanpa pelabuhan maka diperlukan jalur darat untuk mengekspor atau mengimpor barang.  Salah satu contohnya adalah rencana pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Vientieane dengan Thailand.

      Peranan Laos memang tidak semenonjol Indonesia di ASEAN, akan tetapi Laos juga pernah berkontribusi terhadap kemajuan ASEAN.  Pada tahun 2004 Laos menjadi tuan rumah KTT ASEAN, KTT ASEAN ke-10 inilah awal pencanangan Komunitas ASEAN yang ditetapkan tahun 2020 sebelum akhirnya dimajukan menjadi tahun 2015. 

     Selain itu  Laos adalah ketua ASEAN tahun 2012, dengan menjadi ketua ASEAN maka citra positif Laos di mata dunia akan semakin terbangun.  Di bidang olahraga pun Laos tidak mau ketinggalan, penyelenggaraan even olahraga di kawasan Asia Tenggara setiap 2 tahun sekali ini, Laos pernah menjadi tuan rumah yaitu pada tahun SEA Games ke – 25 tahun 2009 (FYI : jadi malas ingat SEA Games di Laos tsb, timnas sepakbola Indonesia betul – betul terpuruk di dasar klasemen, menyakitkan).

     Walaupun Laos adalah negara kecil yang baru membangun dan terus mengejar ketertinggalan para tetangganya, tapi kontribusinya terhadap ASEAN tidak bisa kita nafikan.  Laos pun tidak tinggal diam dalam hal kemitraan dan kerjasama di antara negara – negara ASEAN lainnya.  Pembenahan di berbagai sektor semoga membawa Laos kearah yang lebih baik.

Salam

Yunarty Yahya Elias

Sumber Bacaan : 

=====================================

2 komentar

BlogS Of Hariyanto mengatakan...

benar-benar artikel yang berbobot, berharap saja Komunitas Asean 2015 benar2 bisa membawa manfaat bagi sluruh negara anggota Asean, terutama bagi negara dan bangsa Indonesia.....selamat berkarya, salam :-)

Unknown mengatakan...

Dalam menelusuri berbagai artikel yang ada disini saya menemukan content yang menarik dan berguna bagi saya, blog ini ramai pengunjung seperti situs forum indonesia yang sudah ternama? salam sukses