Republik Rakyat
Demokratik Laos atau lebih dikenal dengan sebutan Laos dengan ibukota Vientiane,
merupakan negara yang terhimpit di antara negara – negara Asia. Laos berbatasan dengan Myanmar dan RRC di sebelah
barat laut, Vietnam di timur, Kamboja di selatan dan Thailand di Barat.
Dalam posisi yang
terhimpit inilah sehingga Laos juga merasakan imbas dari perang negara
tetangganya yaitu Vietnam. Bahkan negara
bekas jajahan Perancis ini juga mengalami perang saudara sebagai akibat dari
tidak stabilnya Vietnam. Laos pun
mengalami kegoncangan politik yang berbuntut kudeta.
Credit |
Setelah merdeka selama
hampir setengah abad Laos masih menjadi salah satu negara termiskin di
dunia. Luka akibat dijajah oleh Perancis
menghadirkan kemiskinan yang berkepanjangan ditambah lagi banyaknya konflik
didalam negeri membuat Laos terseok – seok menata perekonomiannya. Disaat negara – negara yang berada di Asia
Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand bahkan Indonesia sedang giat –
giatnya mempersiapkan diri menghadapi era kebebasan ekonomi, Laos malah tetap
berkutat dengan kondisi bangsa mereka yang tidak kunjung membaik.
Keterpurukan Laos bukan
saja sebagai akibat perang semata, sama halnya dengan Myanmar,
Laos juga menutup diri dari dunia luar kecuali terhadap RRC yang memang sekutu
dari Laos, karena berideologi sama yaitu negara komunis.
Tapi akhirnya Laos
mencoba untuk bangkit, ketertinggalan Laos dibanding negara – negara di Asia
Tenggara membuat negara tersebut membutuhkan bantuan negara – negara tetangganya. Dan salah satu kemajuan yang dilakukan oleh
Laos adalah dengan bergabung menjadi anggota ASEAN tepat di tanggal 23 Juli
1997.
Komunitas ASEAN
Credit |
Komunitas ASEAN
merupakan wadah untuk mempererat integrasi masyarakat ASEAN dan untuk
menyesuaikan cara pandang keterbukaan dalam menyikapi perkembangan dunia. Gagasan pembentukan Komunitas ASEAN ini
dicetus pada tahun 1997 dalam Visi ASEAN 2002 dan dikukuhkan pada KTT ke-9
ASEAN di Bali pada tahun 2003. Awalnya Komunitas
ASEAN ini akan dilaksanakan pada tahun 2020, akan tetapi melihat perkembangan
dunia saat ini, maka Komunitas ASEAN dimajukan ke tahun 2015.
Dalam membangun
Komunitas ASEAN ini ada 3 pilar utama yang harus dilksanakan, yaitu pilar
politik – keamanan, pilar ekonomi dan pilar sosial budaya. Laos yang juga salah satu negara ASEAN harus
melaksanakan ketiga pilar tersebut.
Sebagai negara yang
sedang membangun dan bangkit dari keterpurukan, maka Laos perlu menguatkan ke-3
pilar tersebut. Karena 3 pilar ini
adalah investasi diplomatik bagi Laos, dengan melaksanakan ketiga pilar
tersebut maka akan terjalin kerjasama atau kemitraan antara sesama negara ASEAN
1.
Pilar Ekonomi
Posisi Laos yang
terjepit di antara beberapa negara mengakibatkan laju perekonomian di negara
tersebut agak tersendat dibanding negara – negara lainnya. Apalagi untuk mengekspor barang – barang ke
Laos harus lewat udara ataupun darat, karena Laos tidak mempunyai lautan. Selama ini Laos menggunakan pelabuhan di
Thailand dan Vietnam untuk mempermudah arus masuk dan keluarnya barang via
laut.
Sesuai dengan tujuan
Komunitas Ekonomi ASEAN, yaitu membentuk ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis
produksi, kawasan yang lebih dinamis dan berdaya saing , memiliki pembangunan
yang setara serta mempercepat keterpaduan ekonomi di kawasan ASEAN dan kawasan
diluar ASEAN. Maka Laos yang menerapkan
sistem pasar bebas dengan perencanaan pusat aktif oleh pemerintah, model
perekonomian yang diterapkan mirip dengan RRC dan Vietnam.
Maka saat ini Laos
telah mengambil langkah – langkah yaitu menarik investor asing untuk menanam
modal di negara tersebut. Untuk menarik
investor asing, Laos membebaskan pajak selama 5 tahun pertama bagi perusahaan
asing.
Laos pun membuat zona
ekonomi khusus dan zona ekonomi istimewa, hal ini diakukan Laos untuk menggiatan
sektor ekonomi di negara tersebut. Selain itu Laos pun meningkatkan perdagangan
luar negeri dan layanan transnasional, dengan adanya kerjasama luar negeri ini
maka Laos akan semakin dikenal oleh dunia.
Dan langkah selanjutnya adalah Laos membuat kerjasama ekonomi secara
regional, Laos menyadari bahwa kerjasama dengan negara – negara yang berada di
Asia utamanya negara ASEAN adalah sangat perlu.
Karena dengan adanya kerjasama tersebut Laos merasakan banyak
manfaat. Laos untuk saat ini sedang mengembangkan industri
yang berwawasan lingkungan.
Laos sangat
mengandalkan sektor pertanian, hal ini disebabkan karena sektor pertanian
mendominasi perekonomian dan mempekerjakan 75% dari populasi dan memproduksi
PDB 29%. Produk ekspor utama Laos adalah emas dan tembaga, listrik, kayu dan
produk kayu, garmen, kopi dan produk pertanian lainnya, rotan dan timah. Negara tujuan ekspor Laos di wilayah Asia
Tenggara adalah Thailand dan Vietnam. Selain
itu Laos juga mengekspor ke China, Inggris dan Jerman.
Dengan menguatkan
sektor ekonomi, maka Laos bisa membuka lapangan pekerjaan yang seluas – luasnya
bagi rakyatnya. Laos yang hanya
berpenduduk sekitar 5,6 juta jiwa, salah satu hal yang membuat jumlah penduduk
Laos sedikit karena sebagian besar kaum terpelajar memilih untuk tinggal di
luar negeri. Keterjaminan mendapatkan
pekerjaan yang layak di luar negeri membuat para kaum inteektual Laos itu lebih
memilih menetap di luar negeri.
Dengan mendorong
peningkatan sektor ekonomi akan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, bukan
tidak mungkin sumber daya manusia unggul Laos akan kembali ke negara tersebut
dan membangun negerinya. Hal ini adalah
salah satu langkah penting yang harus segera difikirkan oleh pemerintah
Laos. Maju tidaknya sebuah bangsa adalah
tergantung dari sumber daya alam dan sumber daya manusia-nya.
2.
Pilar Politik Keamanan
Pilar
politik – keamanan ASEAN meanangani kerjasama di bidang politik dan keamanan
untuk memelihara perdamaian serta memajukan nilai hak azasi manusia dan
demokratisasi di kawasan ASEAN.
Kondisi
Laos yang terletak di tengah, membuat negara ini akan rawan konflik
perbatasan. Sehingga perlu dilakukan
penguatan di sektor politik dan keamanan.
Untuk menjaga supaya negara ini tidak merasakan konflik lagi sebagai
imbas dari negara tetangganya maka perlu dilakukan kerjasama antara negara –
negara yang berbatasa dengan Laos.
Vietnam,
Kamboja dan Laos telah membuat perjanjian kerjasama yang disebut Kawasan
Segitiga Perkembangan Kamboja – Laos – Vietnam.
Dalam kerjasama dengan ketiga negara tersebut selain ada kerjasama
sosial budaya, kerjasama politik dan keamanan juga diterapkan.
Hal
ini penting dilakukan mengingat komunitas politik keamanan ASEAN mengacu pada
ketentuan hukum politik dan keamanan. Ketentuan
hukum tersebut adalah kawasan damai, bebas dan netral, traktat persahabatan dan
kerjasama di Asia Tenggara, dan traktat kawasan bebas senjata nuklir di Asia
Tenggara. Selain itu acuan ketentuan
hukum lainnya adalah piagam PBB, piagam ASEAN dan prinsip – prinsip hukum
lainnya yang terkait.
Kerjasama
keamanan Laos tidak terbatas pada ketiga negara tetangganya tersebut karena Laos
pun juga bekerjsama dengan negara ASEAN lainnya. Contohnya dengan Indonesia, kedua negara ini
telah merajut hubungan yang harmonis dalam hubungan diplomatik yang dibangun
sejak tahun 1957.
3.
Pilar Sosial Budaya
Pilar
Komunitas Sosial Budaya ASEAN merupakan sebuah wadah untuk memperkuat keterpaduan
ASEAN. Kerjasama ini bertujuan untuk
memperkokoh kesadaran, kesetiakawanan, kemitraan dan rasa kepemilikan
masyarakat terhadap ASEAN.
Disadari
atau tidak jangankan Laos yang masyarakatnya sebagian besar belum maju,
masyarakat ASEAN itu sendiri belum memiliki kesadaran bahwa kita ini adalah
satu kesatuan. Masyarakat ASEAN yang
semestinya membawa nama ASEAN, bekerjasama dalam semua sektor, bukan malah
menjadi musuh sesama negara ASEAN.
Laos
dengan negara – negara ASEAN lainnya telah melakukan kerjasama dibidang sosial
budaya tersebut. Salah satunya adalah
dengan adanya Deklarasi Borobudur, deklarasi ini dibuat oleh Indonesia,
Thailand, Laos, Kamboja, Myanmar dan Vietnam.
Deklarasi
Borobudur ini menyepakati untuk memperkuat kerjasama dalam melestarikan warisan
peradaban dan membangun koridor peradaban demi menjaga perdamaian dan peradaban
antar bangsa.
Untuk
mendukung keberhasilan penguatan ketiga pilar tersebut, maka Laos harus segera
mengambil langkah – langkah yang cepat demi kemajuan negara tersebut. Ada beberapa poin yang harus segera dibenahi
Laos, yaitu :
a. Pendidikan,
ujung tombak keberhasilan suatu negara adalah pendidikan karena hal mendasar
yang perlu disiapkan adalah sumberdaya manusia.
Percuma sumberdaya alam bagus apabila sumberdaya manusianya juga tidak
kapabel dibidangnya masing – masing.
b. Memperkuat
pondasi ekonomi, sama halnya dengan negara – negara ASEAN lainnya, siap atau tidak siap, suka atau tidak suka, maka Laos harus segera mempersiapkan diri di
era KEA 2015 tersebut. Laos harus
melpaskan diri dari ketertinggalan
c. Perbaikan
infrastruktur, sebagian besar wilayah Laos kekurangan infrastruktur yang
memadai. Seperti halnya negara – negara ASEAN
lainnya kota – kota besarah yang banyak menikmati pertumbuhan ekonomi di
Laos. Pentingnya dibangun jalur – jalur transportasi
dan telekomonikasi ke daerah – daerah pedesaan.
Mengingat Laos terletak di tengah – tengah tanpa pelabuhan maka
diperlukan jalur darat untuk mengekspor atau mengimpor barang. Salah satu contohnya adalah rencana
pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Vientieane dengan Thailand.
Peranan Laos memang
tidak semenonjol Indonesia di ASEAN, akan tetapi Laos juga pernah berkontribusi
terhadap kemajuan ASEAN. Pada tahun 2004
Laos menjadi tuan rumah KTT ASEAN, KTT ASEAN ke-10 inilah awal pencanangan
Komunitas ASEAN yang ditetapkan tahun 2020 sebelum akhirnya dimajukan menjadi
tahun 2015.
Selain itu Laos adalah ketua ASEAN tahun 2012, dengan
menjadi ketua ASEAN maka citra positif Laos di mata dunia akan semakin
terbangun. Di bidang olahraga pun Laos
tidak mau ketinggalan, penyelenggaraan even olahraga di kawasan Asia Tenggara
setiap 2 tahun sekali ini, Laos pernah menjadi tuan rumah yaitu pada tahun SEA
Games ke – 25 tahun 2009 (FYI : jadi malas ingat SEA Games di Laos tsb, timnas
sepakbola Indonesia betul – betul terpuruk di dasar klasemen, menyakitkan).
Walaupun Laos adalah
negara kecil yang baru membangun dan terus mengejar ketertinggalan para
tetangganya, tapi kontribusinya terhadap ASEAN tidak bisa kita nafikan. Laos pun tidak tinggal diam dalam hal
kemitraan dan kerjasama di antara negara – negara ASEAN lainnya. Pembenahan di berbagai sektor semoga membawa
Laos kearah yang lebih baik.
Salam
Yunarty Yahya Elias
Sumber Bacaan :
=====================================
2 komentar
benar-benar artikel yang berbobot, berharap saja Komunitas Asean 2015 benar2 bisa membawa manfaat bagi sluruh negara anggota Asean, terutama bagi negara dan bangsa Indonesia.....selamat berkarya, salam :-)
Dalam menelusuri berbagai artikel yang ada disini saya menemukan content yang menarik dan berguna bagi saya, blog ini ramai pengunjung seperti situs forum indonesia yang sudah ternama? salam sukses
Posting Komentar