Kopi
merupakan minuman yang disukai oleh semua kalangan tanpa memandang gender
apapun, laki – laki maupun perempuan, bahkan tidak mengenal usia, yang muda
sampai yang tua sangat menyukai minuman ini.
Apalagi kopi sekarang ini hadir dalam berbagai variasi rasa, sehingga
dapat dikonsumsi dalam kondisi apapun.
Credit |
Kopi
biasanya dikonsumsi orang apabila ingin lembur dimalam hari, padahal manfaat
kopi bukan hanya bisa membuat kita melek semalaman tapi ada banyak manfaat bagi
kesehatan pengkonsumsi kopi. Manfaat dari
meminum kopi adalah : dapat mengurangi resiko terkena penyakit parkinson, mengurangi
resiko diabetes type 2, mengurangi resiko penyakit jantung, efek dari kafein
juga dapat membuat sperma berenang lebih cepat dan mampu meningkatkan
kesuburan, dapat mengurangi resiko ostereoporosis, dapat mengobati sakit
kepala, mengurangi depresi, mencegah resiko kanker mulutdan melindungi gigi,
mempertajam ingatan, meningkatkan kinerja, meningkatkan metabolisme dan
mencegah batu ginjal. Kopi juga
merupakan anti oksidan alami yang dapat menurunkan berat badan.
Dan
menurut informasi dari hasil wawancara
santai ditengah malam buta dari narasumberku yang tidak lain adalah suamiku
sendiri. Beliau menyatakan bahwa di
Tanah Toraja yang juga kampung halamannya, bahwa balita yang sudah mulai
diberikan tambahan makanan, sebaiknya diberikan kopi hitam sesendok atau dua
sendok, hal ini bertujuan supaya si balita terhindar dari penyakit step. Begitu
banyak manfaat dari kopi yang mungkin tidak diketahui orang.
Jenis
– Jenis Kopi
Kopi
yang beredar di dunia ada 2 jenis spesies yaitu Coffea Arabica dan Coffea Robusta. Dari kedua jenis kopi ini yang paling banyak
varietasnya adalah Coffea Arabica. Rasa dari
masing – masing kopi ini mempunyai rasa yang berbeda dan keunikan tersendiri. Adapun yang termasuk jenis kopi Arabica
adalah : Kopi Colombia, Colombian Milds, Costa Rican, Guatemala
Huehuetenango, Ethiopian Harrar,
Ethiopian Yirgacheffe, Hawaiian Kona Coffee, Jamaica Blue Mountain Coffee, Kopi
Jawa, Kenyan, Mexico, Mocha, Santos, Sumatra Mandheiling, Sumatra Lintong, Gayo
Coffee, Sulawesi Toraja Kalosi, Tanzania Peaberry dan Uganda.
Sedangkan
varietas kopi Robusta adalah kopi Luwak dan Kape Alamid. Kopi Luwak ini adalah salah satu kopi termahal
di dunia, selain karena rasanya yang memang nikmat, proses pembuatannya pun
unik karena diproses dengan bantuan musang.
Kopi
ala Vietnam
Di
Asia Tenggara, selain Indonesia ada Vietnam sebagai penghasil kopi nomor 2 di
dunia. Selain beras, Vietnam juga
memproduksi kopi sebagai salah satu hasil perkebunan dan sekarang menjadi
pendapatan utama di negara tersebut.
Kopi Arabika Vietnam (Sumber : disini) |
Walaupun
sempat dilanda perang yang berkepanjangan, tapi Vietnam mampu tumbuh sebagai
produsen kopi di Asia. Produksi kopi di
Vietnam sudah dimulai di awal abad ke-20 dan dirintis dari usaha dengan skala
kecil sampai akhirnya menjadi lahan
perkebunan.
Vietnam
sesungguhnya mengenal kopi dari Indonesia, pemerintah Vietnam membeli bibit –
bibit kopi dari Indonesia kemudia dikembangkan di Vietnam. Dan Vietnam pun hanya mengandalkan kondisi
tanah di tepi sungai Mekong untuk menanam kopi.
Dalam
hal penyajian, Vietnam punya ciri khas tersendiri. Berikut cara penyajian kopi ala Vietnam yang
dihimpun dari berbagai sumber :
1. Beberapa
produsen kopi di Vietnam melakukan percampuran berbagai macam kopi untuk menemukan rasa yang berbeda (seperti Arabica, Robusta, Chari dan beberapa jenis
kopi varietas Arabica asli).
Penyeduhan kopi ala Vietnam (Sumber : disini) |
2. Kopi
dipersiapkan dalam satu cangkir untuk satu orang disertai dengan alat penyaring
ditambah dengan susu kental manis, sebagai pengganti gula. Kopi ini disajikan di pinggir meja bersama
dengan penyeduhannya, tradisi minum kopi seperti ini yang disukai oleh orang –
orang Vietnam.
Es dan Kopi Vietnam (Sumber : disini) |
3. Minuman
kopi yang diseduh kemudian dicampur dengan es batu dan susu kental manis, cara
ini dikenal dengan Ca phe sura da. Apabila kopinya diminum tanpa es disebut Ca phe sura nong.
Sangat
menarik, unik dan layak untuk dicoba ^_^
Kopi
ala Indonesia
Kopi Luwak (Sumber : disini) |
Selain
kopi luwak, salah satu kopi yang juga menembus pasar dunia adalah kopi Toraja
atau kopi Celebes Toraja Kalosi. Kopi ini memiliki kandungan asam yang rendah,
bahkan dari narasumberku langsung yang memberikan informasi bahwa kopi Toraja
ini, rasa pahitnya cepat sekali hilang jadi terkadang tidak perlu memberikan
gula pada saat disajikan. Tapi, harga kopi jenis ini cukup mahal karena buahnya
sedikit.
Bersama
dengan kopi luwak, kopi toraja juga sudah merambah luar negeri. Bahkan sudah di jual di gerai – gerai kopi di
berbagai negara. Tapi, jangan heran
dengan harganya yang sangat fantastis untuk ukuran orang Indonesia.
Credit |
Walaupun
demikian nasib kopi toraja tidak semanis kopi luwak, karena kopi toraja sudah
menjadi sebuah merk dagang di Jepang dan Amerika. Ini adalah kerugian terbesar untuk Indonesia
padahal Jepang adalah pangsa pasar untuk kopi toraja, karena 40% kopi yang dikonsumsi di Jepang adalah
dari Toraja.
Masih
banyak jenis – jenis kopi yang dimiliki oleh Indonesia seperti kopi Aceh, kopi
Bali, kopi Wamena dan kopi Jawa. Kopi –
kopi ini memiliki pangsa pasar sendiri.
Walaupun
Indonesia memiliki banyak varietas kopi dibandingkan Vietnam, tapi Vietnam
mampu menjadi penghasil terbesar di kawasan Asia. Ada beberapa faktor yang membuat Indonesia
masih jauh tertinggal dari Vietnam. Faktor
– faktor tersebut adalah :
1. Belum
meratanya penggunaan bibit unggul oleh petani – petani di Indonesia, berbeda
dengan Vietnam yang memang sudah menggunakan bibit unggul dan intensif bagi
para petaninya.
2. Kurangnya
penyuluhan bagi petani kopi, mengakibatkan petani menjadi kurang terampil dalam
hal mengolah kopi, padahal kalau boleh jujur tanaman kopi sudah ada sejak jaman
Belanda. Lain halnya dengan Vietnam yang
menyebarkan penyuluh – penyuluh pertaniannya
dimana – mana walaupun dengan lahan yang sangat terbatas.
3. Mahalnya
harga pupuk sehingga mutu kopi yang dihasilkan dan produksinya juga tidk
maksimal. Untuk itu sebaiknya ada
dukungan dari pemerintah daerah dalam hal tersebut, misalnya dengan memberikan
bantuan berupa pupuk ataukah menjual pupuk dengan harga diskon atau bisa juga
pemerintah memberikan kredit tanpa bunga kepada petani kopi.
4. Teknologi
yang kurang memadai, harus diakui bahwa Vietnam memang selangkah lebih maju
untuk urusan teknologi disektor perkopi-an ini.
Keempat
poin diatas adalah hal – hal yang mendasari mengapa Indonesia kalah dari
Vietnam untuk urusan produksi kopi ini.
Untuk itu diperlukan jurus – jurus jitu supaya produksi kopi Indonesia
bisa ditingkatkan.
Selain
itu di Indonesia masih sedikit gerai – gerai kopi yang menyediakan kopi khas
Indonesia. Padahal potensi pasar untuk
gerai – gerai kopi cukup besar, akan sangat disayangkan jika yang melihat
peluang ini adalah negara lain. Yah,
nasibnya bisa saja seperti kopi Toraja, yang hak jualnya diambil negara lain,
sebagai akibat dari kurang jelinya bangsa ini melihat kesempatan yang ada.
Kolaborasi
Indonesia Vietnam
Daripada
kita sibuk bersaing dengan Vietnam untuk urusan kopi, mungkin ada baiknya kita
berkolaborasi. Kolaborasi ini bertujuan
untuk menyambut ASEAN Community 2013, hasil kolaborasi kopi Inodnesia dan
Vietnam ini tentu akan mengguncangkan dunia.
Ketika peringkat 2 digabungkan dengan peringkat 3 bisa jadi menjadi
nomor satu.
Apalagi
konsumsi kopi saat ini sudah semakin meningkat, Indonesia sendiri belum mampu
memenuhi kebutuhan pasar. Jadi jika
Indonesia – Vietnam berkolaborasi diharapkan kelak mampu menguasai pasar kopi
dunia. Bukan tidak mungkin hal ini
terjadi.
Apalagi
jika biji kopi unggulan dari Indonesia dicampur dengan biji kopi unggulan
Vietnam. Bisa jadi menghasilkan aroma
yang menyegarkan dengan rasa yang mengguncang.
Pencampuran biji kopi akan menghasilkan keseimbangan rasa dan
kompleksitas aroma.
Kopi
luwak misalnya yang harganya mahal jika dicampur dengan kopi dari Vietnam yang
tidak seberapa mahal, campuran ini disebut blend. Campuran kopi luwak dan kopi Vietnam ini bisa
diberi nama “Luwak Blend”.
Dari
kasus kopi toraja diatas, maka bisa juga dicampur antara kopi toraja dengan
kopi Vietnam, tapi dengan nama yang berbeda.
Atau mencampur jenis – jenis kopi
yang berasal dari Indonesia lainnya seperti kopi aceh, kopi bali, kopi jawa
atau kopi wamena dengan kopi yang berasal dari Vietnam.
Hasil
kolaborasi atau perpaduan dari jenis – jenis kopi tersebut akan menghasilkan
brand baru yaitu “Dovie Coffee”. Jika hal
ini terjadi maka masa depan kopi dunia ada di tangan Indonesia dan Vietnam
yaitu Dovie Coffe.
Hal
ini bukan saja hanya mimpiku pribadi, tapi jika semua elemen mampu melihat
peluang ini bukan tidak mungkin maka Indonesia dan Vietnam akan merebut pangsa pasar kopi di
seluruh penjuru dunia.
Salam
Yunarty Yahya Elias
Sumber Bacaan :
1. www.wikipedia.org (sumber tersering)
2. www.luckyandstrike.blogspot.com
3. Vivanews edisi Kamis, 9 Mei 2013
4. www.kopiarabika.com
5. www.manfaatkopi.com
6. www.thecrowdvoice.com
7. www.metris-community.com
8. Hasil obrolan santai dengan Pak Elias Moni, Si Pencandu Kopi (orang paling ganteng di rumahku untuk saat ini ^_* ).
=========================================
3 komentar
Saya juga termasuk penggemar kopi jeng. Pagi dan sore minum kopi. Kalau ada teman yang datang ya nambah lagi jatahnya.
Terima kasih atas artikelnya yang lengkap dan informatif.
Salam hangat dari Surabaya
Saya juga senang minum kopi bun, apalagi kalau lagi buntu pikiran. He,,, he,,, he,,,,
Salam wisata
Hai…!! Minat Order Kopi Toraja
Minum Coffee Toraja Online Store menjual Kopi Single Origin Toraja Arabica & Robusta Toraja, Ground Beans (kopi bubuk) & Roasted Beans ( Biji kopi Sangrai)
• Arabica Toraja Ground/Roasted Beans Medium Roast
• Arabica Toraja Ground Beans Dark Roast
• Robusta Toraja Ground/Roasted Beans Medium Roast
Minat Order :
Via Fanspage FB : https://m.facebook.com/MinumCoffeeToraja
Via Twitter : @MinumCoffeeTrja
Via SMS (Only) : 082347638725
Melayani pembelian u/ eceran, dan siap mensuplay Coffeshop,Cafe,Resto,Hotel,Kedai/warung kopi,dll yg membutuhkan kopi Single Origin Toraja yg berkualitas langsung dikirim dr Rantepao – Toraja Utara,Siap kirim Sel.Indonesia
Posting Komentar