Manusia itu bernama PEREMPUAN

-->

            Dari tulang rusuk lelaki dia diciptakan, pembawa kelemah lembutan penuh kasih sayang, sabar dan dilahirkan untuk selalu menghormati lelaki ( tapi tidak tunduk pada lelaki lho, catet!!! ).  Dari setiap jengkal tubuhnya penuh misteri, halus kulitnya wangi merebak dari tubuhnya, itulah sosok manusia yang dinamakan PEREMPUAN,,,
            Perempuan dilahirkan untuk mendampingi lelaki, bukan untuk diinjak-injak, dicaci dan dimaki, dipukuli atau semua jenis kekerasan yang ada di muka bumi ini, karena seorang perempuan diciptakan dari tulang rusuk lelaki sehingga perempuan itu setara dengan lelaki ( Ingat itu, man!!! ).  Setiap butir air mata perempuan yang dikeluarkannya karena disakiti akan dihitung oleh Tuhan, saking dimuliakannya seorang perempuan itu,,,
            Perempuan adalah makhluk Tuhan juga yang layaknya dihargai, disayangi dan dikasihi, jangan sekali-kali menyakitinya apapun keadaannya, karena sosok seorang perempuan sudah berusaha menyenangkan lelaki, tak sedikitpun dihatinya ingin menggantikanmu dengan siapapun dan apapun, jadi untuk apa lagi mencari yang lain atau berusaha menggantikannya dengan orang lain, kalaupun sang perempuan diduakan, dengan sabarnya perempuan itu menerima keadaannya, karena cintanya padamu,,,
            Apakah perempuan itu tidak layak menikmati kebahagiaan, tidak pantaskah perempuan itu mendapatkan sedikit kasih sayang, padahal perempuan adalah orang yang melahirkan lelaki, walaupun tidak kita sangkal kalau perempuan memerlukan lelaki untuk itu, tapi setelah dilepaskan ke rahim perempuan, perempuanlah yang merawatnya, mengasihinya dan menyayanginya, memberikannya ketenangan dan kehidupan, jadi kenapa lelaki tidak memberikan sedikit harapan buat sang perempuan,,,
            Sedih rasanya melihat berita di televisi jika ada seorang anak yang harus dipisahkan dari ibunya yang bernama perempuan, padahal lewat kasih sayang, kelembutan dan cinta dari perempuanlah yang biasanya membesarkan sang anak (bukan berarti laki-laki tidak punya andil, tapi perempuan lebih punya kelembutan dibanding lelaki, suka tidak suka, setuju atau tidak setuju memamng itulah kenyataannya!!!). Jadi kepada sosok yang namanya lelaki tolong JANGAN PISAHKAN ANAK DAN IBUNYA, kalopun hak asuh jatuh pada sang lelaki, berilah sang perempuan keleluasaan untuk bertemu, berilah ruang untuk mereka saling berbagi kasih sayang, jangan EGOISS dong pak!!!
Sebuah kisah sebuah cerita
            Betapa miris hati ini mendengar sebuah cerita tentang perempuan yang diceraikan karena keinginan sang lelaki yang tak terpenuhi, what’s wrong!!!!
Sedih rasanya, tapi tangan ini tak sanggup untuk memperbaiki keadaan, tokh aku ini bukan siapa-siapanya, hanya bisa membantunya dengan do’a,,,
            Seorang lelaki mentalak 3 istrinya yang notabene adalah perempuan, kaget campur kesal plus jengkel tapi yah itu tadi aku tidak bisa menolong atau apapun namanya hanya bisa berdo’a. Sang istri kekantor dan menghadap ke kepala kantornya meminta hak-hak anaknya, gimana dengan anaknya nanti, mau makan darimana sementara sang istri tak punya kerjaan apa-apa, tapi apa mau dikata gajinya sudah tak ada lagi karena harus membayar angsuran di BANK, gaji dipotong pun sang istri tidak tau karena selama ini dirinya mencukupi kebutuhan sehari-harinya dari hasil sawah peninggalan orang tuanya, kasihan, hanya itu ucapan yang dapat kudengar dan yang dapat kuucapkan.
            Sebenarnya ada apa ini ternyata setelah kudengar serentetan cerita dari ibu2 yang bilang kalo sang suami itu mau menjual rumah yang baru terbangun untuk membeli lahan perkebunan yang luas, untuk apa punya lahan perkebunan luas kalo hidup masih harus tinggal di rumah mertua, masih mending tinggal di gubuk tapi rumah sendiri kan.  Belum lagi ucapannya yang kasar, siapa yang tahan kalo hidup di rumah bersama orang tua suami, jika ingin dilayani dibilangi “ Maling, ambilin ini, Maling ambilin itu, Maling masak apa hari ini “ siapa sih yang mau dikatai seperti itu, hanya orang yang bener2 sabar yang bisa menghadapi semua itu.
            Sudah menderita seperti itu, bukan sang perempuan yang minta cerai saking sabarnya yang namanya perempuan, tapi sang lelakilah yang langsung menalak perempuan itu hanya karena masalah yang memang tidak sepele, oh Tuhan dimana letak keadilan untuk perempuan itu, sesulit itukah mencari lelaki yang benar-benar punya perasaan, apakah di bumi ini masih ada harapan untuk perempuan-perempuan seperti itu.
            Belum selesai derita itu, sang lelaki pun bilang, kalo sudah banyak perempuan yang ngantri, dimana sebenarnya perasaan laki-laki itu disimpan, terbuat dari hati buayakah hatimu wahai lelaki, bisakah sedikit berperasaan untuk orang yang telah melahirkan dan membesarkan anak-anakmu, mengapa harus derita yang kau beri sementara waktu meminangnya dirimu menjanjikan surga, setelah semuanya kau ambil engkau ingin membuangnya, dimana sebenarnya hatimu, tak pantas dirimu membuat wanita menangis,,,,
            Masih orang yang sama ternyata sang lelaki ini pernah nikah sebelumnya tapi gagal juga, aku pikir dulu karena gak cocok ajah tapi ternyata setelah dengar ceritanya dari orang lain (bukan berarti gossip nie, aku dengarnya dari lelaki yang lain juga…) kisahnyapun cukup memerihkan dan membuat hati ini rasanya menangis.  Lagi-lagi si perempuan dicerai, kalo yang ini si perempuan bakalan gak tahan denger ceritanya, coba ajah bayangkan, dirumah istri dan kelima anaknya menunggu kapan sang lelaki yang dipanggil ayah itu datang membawa uang untuk makan tapi ternyata tiap hari sang ayah tak pernah membawa uang sedikit pun, sementara untuk makan pun tak ada, hanya untuk bawang sebutir dan garam sesendok harus minta ke tetangga, tapi tau gak kalo ternyata si lelaki makan di warung terus tanpa memikirkan anak istrinya di rumah yang entah sudah makan atau belum, oh Tuhan masih kau ciptakan makhluk lelaki seperti ini yang sama sekali tak berperasaan.
            Barangkali karena tak sanggup dengan derita ini, sang istri membawa putra putrinya ke tanah Jawa, kabur, untuk mencari kehidupannya sendiri, manusiawi dan wajar jika perempuan ini kabur, menurut aku lho,,, yang menjadi keherananku adalah tidakkah lelaki ini punya sedikit perasaan pada anak-anaknya, sementara banyak orang menginginkan anak tapi belum diberi, Tuhan orang-orang seperti itukah yang kau beri amanah, sementara banyak yang lebih amanah, lebih bisa merawat titipanmu.
Perjuangan Perempuan
            Tapi tak sedikit perempuan yang mengalami nasib yang sama tapi mampu membebaskan diri dari belenggu, entah itu belenggu yang namanya lembaga pernikahan atau apapun itu.
            Sebagai perempuan sebaiknya kita harus punya keterampilan supaya jika ditinggalkan oleh lelaki atau suami kita bisa menghidupi diri kita bersama anak-anak, tak perlu menggantungkan harapan, mau dikasih jatah bulanan atau gak terserah tokh kita punya penghasilan kan.
            Sebagai tenaga pendidik yang tak punya AKTA IV tapi sudah ditugaskan  mendidik anak-anak bangsa di sebuah sekolah kejuruan, aku selalu menekankan pada siswiku untuk  terus melanjutkan pendidikan, untuk masa depannya, karena aku tahu kalau kita punya pendidikan yang tinggi pasti lelaki akan menghargai kita.
            Aku yakin dibalik kelemahan perempuan ada kelebihan yang tak dimiliki oleh lelaki.  Selayaknya seorang lelaki dan perempuan itu harus bisa hidup berdampingan saling bekerja sama, bahu membahu karena lelaki dan perempuan bagaikan sekeping mata uang.  Betapa indahnya dunia jika lelaki dan perempuan bisa saling mengasihi, menyayangi dan mencintai.
            Semoga cerita ini itu kita ambil hikmahnya dan berharap jangan lagi terjadi hal-hal yang demikian, karena itu sangat2 menyedihkan dan memiriskan hati kita.


Pariaman, 11 April 2009
Saat suasana lagi sepi,
Semoga bermanfaat!!!!


Tidak ada komentar