Tips Jika Ingin Menyaksikan Badminton Secara Live

Hai para Badminton Lovers -BL- meskipun turnamen Indonesia Open masih beberapa bulan lagi, tapi tidak ada salahnya nih aku kasih tips jika ingin menyaksikan badminton secara live. Nonton secara live rasanya beda lho dibandingkan nonton di rumah, yaa kali kalau di rumah mah bisa nonton sambil nyetrika baju, hahaha.


Nah, ini aku bagi tipsnya yahhh...
  • Pilihlah waktu yg sesuai dgn jadwal pekerjaan, kuliah atau sekolah. Jangan sampai bentrok. Kalau aku milihnya di akhir pekan dan di perempat final. Biasanya di perempat final, banyak pemain-pemain Indonesia yg lolos. Lapangan yg digunakan pun sudah tidak terlalu banyak seperti di round 1 dan babak kualifikasi. Jadi, nontonnya nggak bingung. Selain itu,  harga tiketnya jg bersahabat, hehehe.
  • Belilah tiket jauh-jauh hari, tiket biasanya dijual secara online. Jadi, bagi yg sibuk tidak pakai rempong beli tiketnya. Aman dan gampang.
  • Bangun pagi, dan jangan lupa sarapan. Mengisi perut itu penting banget, apalagi bagi yg tinggalnya di Bogor kek aku nih. Perut kudu diisi, tapi jangan berlebihan, nanti sakit perut lagi.
  • Biar nggak antri lagi di stasiun kereta api, jangan lupa kartu flazz atau brizzinya ditop up yaa, kesian juga tuh kartu kalo hanya jadi penghias dompet.
  • Bangun lebih pagi, karena kalau posisi rumah jauh apalagi sering macet waktu harus difikirkan biar tidak telat. Kalau telat sih sebenarnya tidak masalah, takutnya tidak dapet posisi yg okeh.
  • Liat jadwal pertandingannya dan mainnya di court berapa. Kalau mmg hanya pengen nonton Owi/Butet misalnya, datanglah pada jadwal bertanding tepat mereka bermain. Tapi aku nggak jamin sih bakal nonton satu pertandingan, soalnya semuanya seru pertandingannya. Seriuss.
  • Bawalah makanan dan minuman. Di Istora mmg banyak penjual makanan atau minuman tapi harganya lumayan mahal. Dan, tidak boleh membawa makanan dan minuman ke dalam gedung. 
  • Jangan lupa bawa mukena bagi yang muslim, biar nggak antri mukena pas mau sholat. Bawa tissue krn tissue di toilet kadang habis.
  • Bawa kamera, bawa handycam atau hape untuk mengabadikan moment-momen terbaik. Flashnya jgn lupa dimatiin ya, kalo nggak dimatiin akan mengganggu pemain. Tapi percayalah kawan, kami membawa semua peralatan tersebut tapi tidak sempat kami pakai, saking serunya pertandingan, hahaha.
  • Jaga stamina dengan istirahat yang cukup dan berolahraga. Ibarat mau naik gunung, minimal lari-lari kecil deh. Bukan apa-apa, menjadi suporter tuh butuh tenaga juga rupanya. Bayangkan, atlet bermain kadang sampai 3 set dengan durasi yang bervariasi, ada yang hanya 30 menit tapi kadang ada juga sampai 92 menit. Tergantung sih. Nah, kita suporter harus menonton, teriak-teriak itu pake tenaga bukan pake roti.
  • Ikutlah menepuk-nepuk kalo perlu sambil berteriak. Sumpah ihh, menyenangkan sekali. Sampai-sampai suaraku agak parau lho, kerena ikut teriak-teriak.
  • Saranku sih, kalo pengen nonton semua pertandingan dari round 1 sampai babak final, mending dikasih jeda sehari deh. Capeknya itu luar biasa, apalagi kalau tinggalnya jauh. Hayati lelah, bang.
  • Jangan nonton sendirian yaa, minimal berdua biar ada temen ngobrol dan ada yg jagain tempat dudukmu. Tempat duduk yg ditinggalkan berhak diduduki oleh siapa saja. Padahal nyari posisi okeh tuh susah. Biar dapet tempat yg enak, datanglah lebih cepat.
  • Yang paling penting selain mendo'akan atlet yg bertanding. Kita jg harus tahu bagaimana caranya menuju Istora (untuk penyelenggaraan tahun ini dipindahkan, karena istora sedang direhab untuk Asian Games 2018). Gadgetnya dimanfaatkan, khan ada fasilitas map atau google, nggak usah sungkan nanya sama si dek map atau mbah google. Insya Allah dikasih tahu kok, mereka itu teruji belum pernah menghianati #apasih.
  • Bergembiralah, lupakan penat, hilangkan dulu sementara fikiran tentang pekerjaan, PR, tugas, skripsi ataupun tesis #ntumaheyke. Dengan berteriak di tribun penonton maka semua masalah akan dilupakan. Anggap aja sedang naik rolling coaster. Setelah bergembira, baru deh fokus dengan pekerjaan.

Demikian.


Salam,


-Aty Elias-

1 komentar

Mahfuzh Huda mengatakan...

Belakangan saya lebih suka untuk main badminton ketimbang nonton.. Lagian kayaknya tiket untuk pertandingan olah raga di Jepang harganya mahal banget.. XD