Pencapaian Terbaik Tahun 2015


     Tahun 2015 sudah berlalu, sekarang saatnya kita menapaki hari demi hari di tahun 2016. Dalam melewati hari demi hari di tahun 2015, ada banyak cerita. Dalam sehari, ada saja kejadian yang menyenangkan ataupun menjengkelkan. Jika diingat-ingat lagi kadang membuat kita senyum-senyum sendiri, atau bahkan membuat kita pengen nangis.  Begitulah, setiap hari yang kita lewati adalah kenangan.

Serius apa acting ^_^
     Tahun 2015, aku lewati dengan perjuangan berdarah-darah –halah, lebay–. Bukan apa-apa, tidurku tidak nyenyak, makanku tak teratur tapi aku tetap bisa jalan-jalan kok, serius, hahaha. Awal tahun 2015, aku habiskan di kabupaten Situbondo, Jawa Timur, untuk melaksanakan penelitian. Yah, namanya juga mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan tentulah wajib melakukan penelitian dan menyusun tugas akhir.  Penelitian bisa aku selesaikan dengan lancar jaya hingga bulan Maret 2015. Sebagai hadiah, aku dan Dwi –adik setim dalam penelitian– menyempatkan diri jalan-jalan ke Bali. Meskipun aku sudah pernah ke Bali, tapi tetap saja mengunjungi Bali adalah sesuatu yang wajib. Apalagi sudah dekat ini, tinggal nyebrang aja pakai ferry sampai deh di pulau Dewata.


Ulu watu, Bali
     Salah satu penyakit yang menyerang mahasiswa tingkat akhir adalah kemalasan. Iya, aku juga terkena penyakit ini, yah dasarnya emang aku pemalas. Imbasnya kemana-mana, hahaha.  Malas mengolah data, menyusun tesis dan anti ketemu dosbim. Biasanya menghindar, takut ditanyain progressnya sudah sampai mana, hahaha. Jika kalian terkena syndrom ini, selamat berarti anda mahasiswa tingkat akhir yang menikmati proses, hohoho.  Kuliah itu selain ada proses untuk mencapai titel, juga ada perang yang terjadi. Yah, perang melawan diri sendiri. Utamanya melawan rasa malas. Jika kita mampu membangkitkan semangat kembali, ketika teman-teman seperjuangan mulai sidang akhir, berarti kita mampu melawan diri sendiri. Yang paling parah itu, ketika melihat teman-teman sudah menyelesaikan pendidikan satu demi satu, tapi kita malah tak melakukan apa-apa, stagnan. Yakin saja, kalau hal ini terjadi, kamu pasti kalah sebelum bertanding. Pulang tanpa gelar. Intinya, tidak perlu takut dengan semua prosesnya seperti sidang komisi 1, kolokium, sidang komisi 2, seminar, sidang komisi 3, sidang akhir, karena itu semua memang harus kita lewati. Tidak perlu takut sih menurutku, jalani dan nikmati prosesnya. Insya Allah bisa, yang penting BELAJAR. Khan tidak mungkin berperang tanpa amunisi tokh? Tidak mungkin masuk ruang sidang tapi gak tahu apa-apa. Ibarat kata meskipun kita tidak pintar-pintar amat, yang penting bisa jawablah pertanyaan penguji. Namanya juga lagi belajar, sidang/ujian itu tempatnya kita salah, nanti diluruskan oleh pembimbing dan penguji. Kalau sudah di dunia kerja, sebisa mungkin kesalahan-kesalahan kecil diminimalisir. Percayalah, ujian di dunia kerja lebih berat dibanding ujian di ruang sidang. Serius.

Sebelum ujian, dag-dig-dug ser...
     Dengan tertatih-tatih –duile, bahasanya bo, hahaha–, aku bisa melaksanakan sidang komisi 2 di bulan Juni, seminar hasil dan sidang komisi 3 di bulan Agustus.  Jangan salah, aku di bulan Agustus masih sempat nonton Kejuaraan Dunia Bulutangkis di Istora, Jakarta. Berangkat shubuh, pulangnya tengah malam. Aku harus nonton, karena tahun 2015 adalah tahun terakhirku menetap di Bogor. Sementara menyaksikan para idola bertanding di lapangan itu wajib hukumnya, yah masuk dalam bucket list untuk impian-impianku. Tahu nggak, babah Ahsan tuh cakep banget, hahaha –emak rempong tetep gak bisa lihat yang bening–.

Kejuaraan Dunia Total BWF, Jakarta, Indonesia
     Salah satu persyaratan untuk melaksanakan sidang tesis di IPB adalah menerbitkan jurnal ilmiah. Di akhir bulan September, aku melalui dosen bimbing submit jurnal di Indonesian Journal of Marine Science.  Jurnal yang dikelola oleh pihak FPIK Undip ini merupakan salah satu jurnal terakreditasi Dikti, sehingga dengan status submit jurnal maka mahasiswa pascasarjana IPB bisa melanjutkan ke proses selanjutnya, yaitu sidang tesis. Bisa saja mengirimkan atau submit di jurnal tidak terakreditasi, akan tetapi jurnal harus terbit. Yang paling oke sih, submit di jurnal internasional. Teman-temanku banyak yang submit ke jurnal-jurnal internasional, Alhamdulillah sudah pada terbit itu. Ikut senang. Seharusnya, aku bisa ujian atau sidang tesis di bulan Oktober, akan tetapi karena ada sedikit miss pada saat proses submit jurnal. Aku tidak bisa melaksanakan ujian pada bulan tersebut, sebagai pelampiasan aku menyempatkan diri untuk jalan-jalan ke negeri jiran, Malaysia. Kapan-kapan aku ceritain deh pengalamanku di sana, nanti aku buat itinerary-nya. Insya Allah yah.

Antara Melaka dan Selangor  ^_^
     Awal bulan November, akhirnya email yang ditunggu-tunggu datang juga. Apalagi kalau bukan email jawaban dari jurnal yang aku tuju. Alhamdulillah November ceria, aku bisa ujian. Jangan ditanya, aku pusing tujuh keliling karena akan sidang tesis. Fikiranku tuh sudah kemana-mana, tidur tak nyenyak, makan tak teratur, tapi main teteplah, xixixi. Aku kefikiran, nanti aku bakal ditanya apa yah, pokoknya aku grogi berat. Dan, sampailah pada hari yang dinantikan, tepatnya hari Kamis, tanggal 26 November 2015, jam 13.00 wib, aku siap-siap untuk ‘dibantai’.  Suka tidak suka, mau tidak mau aku harus melalui proses ini demi sebuah gelar M.Si. Alhamdulillah, proses pencarian ilmu di kota hujan, Bogor, selesai dalam durasi 2 jam 15 menit. Jangan bayangkan aku di dalam ruangan sidang, banyak yang nggak bisa aku jawab, itu pasti, namanya juga ujian khan. Tapi, sebagian besar bisa dijawab, meskipun terbata-bata, hahaha. Dan, tahukah kalian bahwa yang kita fikirkan lebih menakutkan dibanding kenyataannya. Sebagai mahasiswa, yang ingin menjawab sempurna, tentulah was-was. Dan itu hal yang wajar. Belajar sudah jauh sampai ke Belanda sana, ternyata kita ditanyanya seputar Bogor saja. Jadi, tidak usah takut hadapi saja. Percayalah yang ditanyain, tidak jauh-jauh kok dari apa yang kita tulis di tesis.

Lega setelah ujian
    Akhirnya M.Si juga, Alhamdulillah. Meskipun umur sudah kepala 3 tapi masih mampu meraih impianku. Impian ini juga ada di bucket list-ku. Salah satu alasan kenapa aku jarang ngeblog dan ikut GA –meskipun aku berakhir hanya sebagai partisipan saja sih, hehehe–, karena aku sedang sibuk berproses dalam dunia pendidikan. Masalahnya kuliah di IPB, atmosfernya lain. Tugasnya bejibun, prakteknya juga Alhamdulillah banyak dong. Tapi, aku menyukai itu semua. Kalau mau diulang lagi nggak apa-apa, asal menteri KKP mau ngasih beasiswa lagi, hehehehe. Praktis aku hampir tidak ngeblog dalam rentang waktu 2013-2015. Ada beberapa postingan, tapi tidak banyak. Dan, tahun 2016 ini aku kembali ingin menggiatkan blog-ku.  Selain blog campur-campurku ini, aku masih punya satu blog lagi yaitu Blognya Aty Eonnie yang membahas tentang Korea, hehehe. Jangan lupa yah, dikunjungi meski blog-ku isinya kebanyakan curhat, jangan bosen, karena aku akan terus curhat, hehehe.

Meskipun selama 2 tahun ini aku tidak punya pencapaian apa-apa di dunia blog, Alhamdulillah pencapaian di dunia pendidikan tidak mengecewakan. Bolehlah aku katakan, bahwa pencapaian terbaik aku di tahun 2015 ini adalah berhasil meraih satu gelar lagi. Semoga dengan pencapaian ini, aku bisa lebih bermanfaat lagi buat orang banyak. Aku berharap apa yang telah dicapai, dapat menjadi penyemangat buatku untuk terus berkarya dan tak lelah untuk kembali sekolah lagi. Karena buatku ini bukan akhir dari segalanya, justru ini awal untuk meraih impian dan menjemput harapan-harapan selanjutnya.

Buat semua teman-teman dan keluarga yang selalu mendukungku, terimakasih yang sebesar-besarnya. Tanpa kalian, aku tak ada apa-apanya. Pencapaian ini, kupersembahkan buat kalian semua. I love you...

Salam 2015,
-Aty Elias- 

13 komentar

aireni mengatakan...

Duuuh..baca ini jadi inget tesisku mbak #hiks, kemalasan memang penyakit yang kudu dilawan *balada mahasiswa tingkat akhir* :(
btw, selamat yaa mbak, atas pencapaiannya menjadi master tahun lalu...berharap bisa menyusul tahun ini :)

Aty Elias mengatakan...

Ayooo mba Aireni semangat, insya Allah bisa ^_^

Unknown mengatakan...

Wah, Masya Allah... hebat sekali pencapaiannya di tahun lalu. Semoga tahun ini lebih gemilang ya, Mak. Semoga aku pun bisa mencapai target dan harapan2ku. Amin.
terima kasih, Mak.. sudah memberikan inspirasi pagi hari..

Salam
http://kataella.blogspot.co.id/

Irawati Hamid mengatakan...

selamat atas pencapaian yang luar biasa di tahun 2015 kemarin :)
semoga tahun ini segalanya lebih baik yah Mbak, amin..

andyhardiyanti mengatakan...

Selamat ya mbak, udah M.Si ^^ Saya S1 aja belum kelar-kelar hihihi

Aty Elias mengatakan...

Sama2 mba, sukses buat kita semua 😊

Aty Elias mengatakan...

Aamiin 😊

Aty Elias mengatakan...

Ayo2 semangat mba, insya Allah bisa 😊

Aty Elias mengatakan...

Aamiin 😊

Aty Elias mengatakan...

Sama2 mba, sukses buat kita semua 😊

Hariyanto Wijoyo mengatakan...

ini ibu...jalan-jalan ke Bali...tapi nggak bawa ole ole untuk saya.....he he
maaf baru sempat mampir ke blog keren ini...keep happy blogging always...salam dari makassar-banjarbaru :-)

Aty Elias mengatakan...

Hahaha, bisa aja daeng nih...

Aty Elias mengatakan...

Hahaha, bisa aja daeng nih...