PERLUNYA SIKAP SALING MENGHARGAI ANTAR SESAMA JIRAN

     Sesuai dengan topik #10DaysforASEAN maka sekarang saatnya kita menuju Singapura.  Jika bicara masalah negeri singa ini bukanlah hal yang sulit  bagi yang sudah sering kesana, tapi buatku lumayan sulit karena mengharuskanku banyak membaca dan bertanya pada orang yang pernah kesana. Tapi apapun itu tantangan topik ini harus tetap kita lalui secara tinggal 3 hari, sayang banget khan kalau berhenti di tengah jalan.

Okey, kembali ke topik : Singapura dan Problematikanya.

     Pada abad ke-2 Masehi Singapura atau dengan nama resmi Republik Singapura, merupakan pos terluar dari kerajaan Sriwijaya, yang diberi nama Temasek yang berarti kota laut.  Barulah di antara abad ke-16 dan ke-19, menjadi bagian dari kesultanan Johor.


Credit

     Di jazirah Asia Tenggara bisa dikatakan Singapura adalah negara yang termaju, bahkan Singapura adalah salah satu dari empat macan Asia, bersama Hong Kong, Korea Selatan dan Taiwan.  Ekonomi Singapura termasuk dalam 10 negara yang paling kompetitif, terbuka dan inovatif.

     Majunya perekonomian dari Singapura karena didukung oleh posisi Singapura yang memang strategis.  Pelabuhan Singapura merupakan pelabuhan tersibuk di dunia menurut lalu lintas pengapalan dan tersibuk nomor dua di dunia menurut tonase pengapalan.

     Untuk urusan penerbangan, bandar udara Changi merupakan tempat pemberhentian untuk rute Kangguru antara Australasia dan Eropa.  Tidak heran jika warga negara Indonesia yang akan ke Eropa ataupun ke Australia transit dulu ke Singapura.
Pelabuhan Singapura (Sumber : disini)
     Coba bayangkan betapa sibuk dan banyaknya pendapatan yang dihasilkan di negeri kecil ini, tidak heran jika negara ini memainkan peranan yang sangata penting untuk urusan perdagangan  dan keuangan internasional.  Dan negara ini tidak bakal jatuh miskin menurutku karena mereka memiliki cadangan devisa negara kesembilan terbesar di dunia.  Wow.

     Bukan hanya secara ekonomi Singapura mapan, tapi hampir di semua sektor Singapura bisa berbicara banyak baik di tingkat Asia Tenggara maupun dunia.

     Di sektor pariwisata, Singapura merupakan tujuan wisata terbaik, di tahun 2010 Singapura dikunjungi sebanyak 10,2 juta wisatawan.  Bandingkan dengan Indonesia yang hanya dikunjungi 600.000 wisatawan (data sampai Mei 2010).  Berarti Singapura yang terkenal dengan patung singa putihnya mengeluarkan air dari mulutnya itu mampu ‘menjual’ negaranya dengan sangat apik.  Selain wisata belanja yang juga menjadi sektor andalan Singapura (artis – artis Indonesia saja kalau mau belanja larinya ke Singapur boo, berburu barang branded, di tivi – tivi yang menayangkan acara infotainment hampir tiap minggu meliput secara eksklusif artis A, artis B atau artis C yang lagi wisata belanja di Singapur, tadi saja baru liat mba Syahrini lagi belanja – belanja di Singapur, hmm), pemerintahnya juga menerapkan pariwisata kesehatan, banyak orang – orang Indonesia yang berobat ke negeri singa itu, salah satunya adalah temanku, katanya sih lebih murah dan pelayanannya bagus, makanya mereka memilih kesana.  Tidak salah jika pemerintah Singapura menargetkan sejuta pasien sejak tahun 2012.

     Dalam bidang pendidikan, Singapura mewajibkan bahasa Inggris dalam proses belajar mengajarnya, tapi tidak melupakan bahasa ibu-nya.  Singapura sudah melihat bahwa penggunaan bahasa asing utamanya bahasa Inggris adalah hal yang paling penting di era globalisasi ini.

     Negara kecil ini juga memiliki kekuatan militer yang paling maju, angkatan bersenjata Singapura bertugas untuk mencegah adanya serangan dari negara luar dan memberikan bantuan kemanusiaan.  Singapura juga mensyaratkan warga negaranya untuk mengikuti National Service selama dua tahun (mungkin seperti wajib militer di Korsel, cmiiw).  Untuk menjaga ancaman dari luar Singapura, para sedadu mereka selalu melaksanakan pelatihan bersama dengan negara – negara lainnya seperti Amerika Serikat, Australia, Taiwan, Selandia Baru, Perancis, Thailand, Brunei, India dan Afrika Selatan.  Sebagai negara bekas jajahan Inggris, Singapura memiliki pakta pertahanan bersama yang disebut “Five Power Defence Arragements”.  Dalam perjanjian mutilateral dengan negara Britania Raya bersama Australia, Selandia Baru, Malaysia dan Singapura.  Kelima negara ini akan saling bahu membahu apabila Malaysia dan Singapura diserang oleh negara lain.

     Yah, Singapura pantas menjadi sebuah negara yang maju karena dukungan dari semua elemen untuk kemajuan bangsanya.  Yang paling penting Singapura adalah negara yang paling bersih dari korupsi, hal ini bisa dilihat dari indeks persepsi korupsi.  Singapura menempati poisisi ke 5 dari 182 negara sebagai negara terbersih dari korupsi (2011).

Problematika Singapura

     Namanya orang hidup pasti punya problematika sendiri, orang kaya maupun orang miskin punya masalah sendiri – sendiri.  Begitupun dengan Singapura walaupun maju di berbagai sektor tapi negara ini juga tidak lepas dari permasalahan.

     Masalah yang paling klasik menimpa Singapura adalah persoalan tapal batas negara mereka, letak Singapura yang berbatasan langsung dengan Malaysia yang dipisahkan oleh selat Johor di bagian utara dan disebelah selatan yang dipisahkan oleh selat Singapura berbatasan langsung dengan kepulauan Riau, Indonesia.

     Persoalan tapal batas ini sangatlah rentan, karena menyangkut wilayah kedaulatan suatu negara.  Ternyata bukan Cuma Indonesia dan Malaysia yang berkonflik soal  batas negara, tapi Singapura dan Malaysia juga menghadapi persoalan yang sama.

     Salah satu persoalannya adalah masalah perbatasan di Pedra Branca atau pulau Batu Puteh.  Malaysia menganggap bahwa wilayah pulau Batu Puteh ini adalah milik mereka, karena ketidak puasan dari Malaysia membuat mereka membawa masalah ini ke Mahkamah Internasional di Hamburg pada 4 September 2003.  Selang 5 tahun kemudian tepatnya tanggal 23 Mei 2008 Mahkamah Internasional memutuskan bahwa pulau tersebut adalah milik Singapura. 

Pedra Branca a.k.a Pulau Batu Puteh
( Sumber : disini )
     Apakah pesoalan tersebut berhenti disitu ternyata tidak, karena selain Pedra Branca atau pulau Batu Puteh masih ada dua pulau yang disengketakan yaitu pulau Batuan Tengah dan Karang Selatan.  Selain itu masyarakat Malaysia yang sumber pendapatannya di sekitar wilayah tersebut menjadi geram, karena masyarakat setempat menganggap bahwa wilayah tersebut adalah bekas wilayah kesultanan Johor di masa lalu.

     Akan tetapi Singapura juga tidak mau kalah dengan menunjukkan dokumen yang dikirimkan kesultanan Johor ke pemerintah Inggris, bahwa Pedra Branca dulunya bukan dibawah wilayah kesultanan Johor, semakin memperkuat Singapura sebagai pemilik sah dari wilayah tersebut, ditambah lagi Singapura memang menganggap bahwa Inggris-lah yang mewariskan mercusuar Horsburgh, sementara Malaysia menganggap bahwa mercusuar itu dibangun pada saat kesultanan Johor memerintah.  Makin ruwet.

    Dalam kondisi bertetangga seperti ini memang sangatlah rawan, ini hanyalah sebuah benih konflik jika tidak segera diselesaikan maka akan berujung pada sebuah persengketaan secara terbuka.

Penyelesaian Konflik

Menurutku konflik ini akan terselesaikan apabila :

  1. Ketidak sepahaman mengenai garis perbatasan harus dilakukan melalui perundingan secara bilateral oleh kedua negara bersengketa
  2. Peran media, informasi yang diberikan oleh media di kedua negara haruslah berimbang, jangan menguntungkan salah satu negara saja
  3. Perlunya sosialisasi terhadap keputusan -keputusan yang diambil oleh Mahkamah Internasional kepada masyarakat, supaya masyarakat juga mendapatkan pemahaman bahwa wilayah tersebut sudah/masih wilayah negaranya
  4. Perbaikan kesejahteraan di wilayah batas negara masing - masing, dengan jalan menggali potensi yang dapat dijadikan unggulan di wilayah perbatasan
  5. Perbaikan infrastruktur di masing - masing wilayah perbatasan negara yang bertikai
  6. Perlunya penataan ruang pulau - pulau kecil pada masing - masing negara
  7. Perlunya memupuk sikap saling menghargai antar tetangga.
             
     Secara pribadi aku memberikan poin plus untuk penyelesaian konflik yang nomor 7, mengapa??? Karena dengan adanya sikap saling menghargai antar tetangga akan menimbulkan saling pengertian yang tentunya akan membawa kita menuju satu kesatuan Komunitas ASEAN 2015.

     Apalagi Singapura dan Malaysia dulunya adalah satu kesatuan, kedua negara ini tergabung dalam Federasi Melayu, setelah melepaskan diri dari penjajahan Inggris.  Akan tetapi karena adanya konflik ideologi maka kedua negara ini pun bubar, Malaysia memproklamirkan Federasi Malaysia yang beribukota di Kuala Lumpur dan Singapura pun demikian memproklamirkan Republik Singapura dengan beribukota di Singapura pada tanggal 9 Agustus 1965.

     Satu lagi kesamaan nasib dijajah Inggris membuat negara ini akan terselesaikan konfliknya karena mereka telah menandatangani Pakta Pertahanan Bersama, jadi apabila kedua negara berkonflik ataupun berselisih maka Inggris, Australia dan Selandia Baru tidak akan tinggal diam tokh.  Jadi untuk apa bersengketa ???

Saatnya Menuju ASEAN Bersatu
( Sumber : disini )
     Pentingnya sikap saling menghargai antar sesama jiran ini, akan membawa ASEAN ke arah yang lebih baik dan akan diperhitungkan di kancah international dari berbagai aspek.  Untuk itu diperlukan satu kesatuan menuju ASEAN yang lebih baik, ASEAN yang bermartabat, ASEAN yang sejahtera, ASEAN yang damai dan ASEAN yang bersatu menuju Komunitas ASEAN 2015.

 Salam

Yunarty Yahya Elias


Sumber Bacaan :

=============================

1 komentar

Mugniar mengatakan...

Kuncinya saling menghargai ya ...
Sukses ya :)