Bersaing dengan negara – negara ASEAN, siapa takut !!!

Credit
     Association of Southeast Asian Nation atau lebih dikenal dengan ASEAN, merupakan sebuah organisasi di kawasan Asia Tenggara yang didirikan pada tanggal  8 Agustus 1967 di Bangkok.  Awalnya ASEAN beranggotakan Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.  Kelima negara inilah peletak batu pertama berdirinya ASEAN lewat deklarasi Bangkok.  Dan hingga saat ini jumlah anggota ASEAN bertambah menjadi 5 negara sehingga totalnya adalah sebanyak 10 negara.  Kelima negara tambahan tersebut adalah Myanmar, Kamboja, Vietnam, Laos dan Brunei Darussalam.


     Organisasi ini dibentuk bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya negara – negara anggotanya, memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan diantara anggotanya dengan damai.
Tidak dapat kita pungkiri bahwa ASEAN saat ini merupakan salah satu  pusat ekonomi dunia, siap atau tidak siap Indonesia yang merupakan anggota ASEAN harus menyiapkan diri dalam menyambut ASEAN Economic Community di tahun 2015.  Hal ini sesuai dengan tujuan dari ASEAN itu sendiri yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

     Dengan terbentuknya AEC ini akan semakin menguatkan perekonomian negara – negara yang berada dibawah bendera ASEAN.  AEC ini berkaitan dengan pasar bebas, mungkin kurang lebih sama dengan UNI EROPA.  Selain produk berupa barang bebas masuk ke Indonesia, tenaga kerja dari negara – negara ASEAN juga bebas masuk ke Indonesia tanpa paspor ataupun visa kerja begitupun sebaliknya.  Istilahnya segala lini akan bebas, salah satunya adalah di bidang kecantikan, yaitu usaha salon.

     Saat ini spa – spa ataupun perawatan ala Thailand sudah menjamur walaupun belum terlalu booming.  Tapi jangan heran jika di tahun 2015 nanti ada kapster atau penata rias yang berkewarganegaraan Thailand.  Hal ini sebagai imbas dari AEC, jangankan kapster, pelayan di hypermart mungkin nantinya ada orang Thailand, Vietnam, Malaysia, Laos dan tenaga kerja dari negara ASEAN lainnya.

     Sebagian besar masyarakat Indonesia yang doyan ikut – ikutan dengan budaya orang luar akan cenderung memilih salon dari Thailand.  Yah, karena masyarakat bangsa ini mau dibilang berkelas dan elegan sehingga rela masuk ke salon – salon Thailand yang notabene dikelola oleh orang luar negeri.

     Apalagi orang – orang Thailand terkenal ramah, menyenangkan dan sopan menjadikan nilai tambah bagi pekerja salon asal Thailand tersebut.  Apabila bangsa kita tidak mempersiapkan diri dengan baik maka salon – salon milik pribumi akan gulung tikar.  Ohhh tidak bisaaa...

     Tapi, salon – salon milik orang Indonesia akan bisa bersaing secara kompetitif apabila sudah siap baik SDM maupun sumber daya penunjang lainnya.  Adapun standar mutu yang perlu ditingkatkan supaya salon – salon Indonesia bisa bersaing dengan salon Thailand, yaitu :

            1.      Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang bersertifikat dan kompeten
Salah satu faktor yang membuat salon – salon dari Thailand mempunyai nilai plus karena para pekerja salonnya berkompeten di bidangnya masing – masing.  Nah, ada baiknya Sekolah Menengah Kejuruan yang mempunyai program keahlian kecantikan, membekali siswa dan siswinya dengan sertifikat kompetensi selain ijazah tentunya.

Salah satu sertifikat kompetensi yang dimiliki oleh siswa/i SUPM Neg. Pariaman
bekerjasama dengan LSP-KP

Salah satu contohnya adalah Sekolah Usaha Perikanan Menengah dibawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah 3 tahun terakhir ini bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi dalam hal ini Lembaga Sertifikasi Profesi Kelautan dan Perikanan menerbitkan sertifikat kompetensi bagi siswa dan siswinya.

Dengan adanya sertifikat ini akan menjadi bekal yang sangat berguna bagi siswa dan siswi yang akan mencari kerja baik di dalam maupun di luar negeri. 
Boleh saja ada salon Thailand di sekitar perumahan kita tapi sumber daya manusia kita tidak kalah dengan para kapster ataupun penata mode dari negeri gajah putih itu.

           2.      Memberikan kenyamanan dan pelayanan yang baik
Percuma khan bersertifikat jika salon milik orang Indonesia tidak memberikan kenyamanan atau pelayanan yang baik.

Nyaman nyalon, nyaman berlama – lama di salon, nyaman mengobrol atau apapun kenyamanan yang lainnya.  Ketika seorang wanita merasa nyaman di sebuah salon maka dia akan berlama – lama di salon tersebut, bahkan akan mempromosikan salon tersebut kepada teman – temannya yang lain.  Apalagi jika mendapatkan pelayanan yang terbaik, minimal ‘senyum, sapa dan salam’ –meminjam jargon dari bank Mandiri–  maka dijamin pelanggannya akan kembali lagi. Bahkan berombongan dengan teman – teman wanita lainnya.
Imbasnya salon dari Thailand jadinya lewat khan.

            3.      Penggunaan alat dan bahan berkualitas tinggi
Salon juga harus didukung dengan penggunaan alat – alat yang original dengan kualitas terbaik.  Mengingat sebagian besar dari ‘kita’ dalam hal ini orang – orang Indonesia doyan menggunakan peralatan yang mirip tapi tidak asli, ada baiknya merubah pola pikir membeli sesuatu yang murah, mirip dan tidak asli itu.  Sebaiknya belilah peralatan salon yang sedikit mahal tapi tahan lama.  Barang yang asli sudah tentulah berkualitas.

Bahan – bahan yang digunakan juga harus asli, jangan sampai bahan – bahan yang digunakan untuk creambath malah membuat gatal – gatal di kepala pelanggan, bisa berabe.  Selain kena omel bisa kena somasi.

Salah satu produk sabun beras dari Thailand
yang beredar di Indonesia (Sumber : disini )
Bahan – bahan berkualitas tinggi akan meningkatkan standar dari salon itu sendiri, jangan salah pelanggan yang memang hobby nyalon tahu merk – merk yang bagus untuk perawatan dirinya.  Indonesia kaya dengan rempah – rempah yang sifatnya alami, kenapa tidak mencoba meramu bahan – bahan tradisional tersebut.  Jadinya salon milik masyarakat lokal mengusung bahan – bahan alami yang berasal dari Indonesia, bebas bahan kimia tentunya, ini bisa jadi nilai tambah bagi salon – salon asli Indonesia.

           4.      Perlunya peranan pemerintah
Faktor pembatas dalam keberhasilan sebuah usaha adalah anggaran atau biaya.  Pemerintah harus berperan aktif dalam mengucurkan dana dengan bunga kecil bahkan jika perlu bunganya dengan 0%.  Hal ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat membuka usaha salon.

Selain bantuan dana, pemerintah juga sebaiknya memperbanyak pendidikan yang sifatnya non formal seperti kursus – kursus kecantikan, sehingga masyarakat yang tidak mampu untuk untuk kuliah mempunyai keterampilan.  Dengan demikian akan mengurangi angka pengangguran, karena mereka mampu membuka lapangan pekerjaan sendiri.

           5.      Menyiapkan mental bersaing
Sebagian dari masyarakat Indonesia mempunyai mental kalah sebelum bertanding, baru liat lawannya saja sudah takut, gimana mau bersaing coba???

Hal ini disebabkan oleh ketidaksiapan mental dari masyarakat Indonesia itu sendiri, mental bawahan inilah yang harus dirubah menjadi mental enterpreunership.  Mental yang tidak takut bersaing dengan siapapun, semangat menggerakkan ekonomi kerakyatan dan ekonomi bangsa itulah yang perlu ditanamkan supaya tidak kalah bersaing dengan negara – negara ASEAN bahkan dunia.

Dengan adanya 5 poin tersebut diharapkan ada sinergi positif antara pendidik, pemerintah dan masyarakat dalam menyongsong ASEAN Economic Community 2015.  Karena ketiga hal tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam menguatkan perekonomian bangsa ini.

Jadi, Bersaing dengan negara – negara ASEAN, siapa takuttt !!!


Salam

Yunarty Yahya Elias

Bahan Bacaan :
1. www.wikipedia.org
2. Blog ASEAN Community 2015
 ===================================== 


10 komentar

Unknown mengatakan...

Sepertinya yang paling susah sepertinya menyiapkan mental bersaing.

Salam kenal sebelumnya mbak

http://musiczoneid.blogspot.com/

Aty Elias mengatakan...

iya, dikit2 sdh takut sama bangsa lain, padahal negara kita punya potensi...salam kenal juga mas :D

Lieshadie mengatakan...

kereeennn ulasanya ...good luck Mbak :)

kartina ika sari mengatakan...

Mantab ulasannya, agar bisa menumbuhkan mental bersaing, pastinya kita harus punya kebanggan sebagai bangsa Indonesia, bangga produk buatan Indonesia dan mau menggunakan produk buatan dalam negeri. Join yuk di https://www.facebook.com/banggaprodukindonesia

Alaika Abdullah mengatakan...

Postingannya lengkap, informatif dan detail. Keren deh pokoknya. Sukses ya, Mbak. Salam kenal. :)

Ah iya, ijin follow sekalian deh yaaa. Trims.

HM Zwan mengatakan...

keren banget ulasannya,sebenarnya kita nggak kalah bagus kok sama thailand...harus digali lagi nih kekayaan negeri kita ya mbk :D

Aty Elias mengatakan...

Makasih mba Lies :)

Aty Elias mengatakan...

Betul banget mba, mesti bangga dgn produk sendiri :)

Aty Elias mengatakan...

Makasih mak, wah senangnya di follow blogger senior yang hebat :)

Aty Elias mengatakan...

Betul mba Hanna, d Indonesia i2 apa aj ad lho :)